Intermezzo

Ambisi Ketum Golkar, Setnov Sebar Rp 16 M Ke Golkar Jatim

  Portaltiga.com: Dalam beberapa hari ini, para ketua Golkar ditingkat Provinsi, Kabupaten dan kota di Jatim tampaknya akan kebanjiran rejeki nomplok. Hal ini terlebih menjelang Munaslub Partai Golkar yang akan digelar di Bali 15-17 Mei mendatang. Konon dari calon ketua umumsaja setiap ketua DPD Partai Golkar di jatim akan mengantongi sedikitnya Rp 400 juta.

Di Surabaya sendiri,Jumat(6/5)lalu salah satu calon Ketua umum Setya Novanto santer dikabarkan telah bagi-bagi dollar kepada pengurus DPD II Partai Golkar se Jatim. Pria yang akrab dipanggil Setnov ini dengan didampingi Ketua DPD Partai Golkar tingkat I Jatim Nyono Suherli mengundang 38 ketua DPD Partai Golkar tingkat II se Jatim di hotel Tunjungan Surabaya.

Sumber di internal pengurus Golkar Jawa Timur mengungkapkan, Setnov membagikan dana dalam bentuk dollar amerika. Masing-masing ketua DPD disangoni 10 ribu USD. DPD II dapat 10 ribu USD, dan DPD I pasti lebih besar. 10 ribu dollar itu kalau di kurskan ke rupiah ya sekitar 130 juta, ungkap sumber ini sambil mewanti-wanti agar namanya tidak disebutkan, Minggu (8/5).

Sumber tersebut mengatakan setiap ketua DPD II yang datang ke hotel Tunjungan juga didampingi anak dan istrinya. Sembari menikmati long weekend, para ketua DPD ini juga menghadiri undangan resmi Setya Novanto yang kebelet jadi ketua umum ini. Ya habis pertemuan, dapat sangu, langsung belanja di TP (Tunjungan Plasa), ujar sumber ini sambil terkekeh. Keterangan itu, cukup masuk akal karena lokasi Hotel Tunjungan bersebelahan dengan Tunjungan Plasa, sebuah pusat perbelanjaan terbesar dan termegah di Kota Surabaya.

Terpisah, Ridwan Hisjam panitia pemilihan Steering Comitte (SC) Munaslub Partai Golkar yang jaringanya masih sangat kuat di Jawa Timur tentu banyak mendapat informasi akurat. Termasuk laporan dari ketua-ketua DPD yang datang dipertemuan Setnov dengan Ketua DPD Partai Golkar se Jatim tersebut. Iya infonya (di pertemuan itu) ada transaksional, ungkap Ridwan. Hanya saja, transaksional itu melanggar atau dapat berimplikasi pada hukum sulit untuk dibuktikan. Tapi kan tidak ada bukti jadi tidak bisa ditanggapi. Itu baru bisa bermasalah hukum kalau ada yang melaporkan, jelasnya.

Namun ia menilai tidak akan ada DPD yang melaporkan transaksi tersebut. Selain akan dimusuhi ketua-ketua DPD yang lain, juga nggak mungkin berani lapor. Karena yang menerima juga bisa kena. Jika yang menerima pejabat Negara (bupati, anggota DPRD) bisa kena gratifikasi. Tapi itu semua cuma katanya. Tidak ada buktinya, dalih pria yang juga wakil Ketua Komisi X DPR RI ini. Kecuali, lanjut Ridwan ada bukti dan kemudian ditangani KPK langsung melalui operasi tangkap tangan. Yang memungkinkan adalah OTT dari KPK, kalau masih berdasarkan dari katanya, ya sulit, terangnya.

Ridwan menyarankan agar semua caketum menghindari praktek transaksional dengan tebar-tebar uang ke peserta Munaslub. Saran saya sebaiknya caketum menonjolkan visi misinya, Siapa caketum yang bisa membawa kemajuan Golkar kedepan, bukan karena uangnya, tegasnya.

Track record kepemimpinan selama ini juga perlu menjadi acuan. Harus yang jelas dan layak memimpin organisasi. Karena terbukti, caketum yang mengandalkan uang, ternyata tidak bisa menang di pemilu. Bukti pada saat pak Akbar jadi ketua umum, tanpa ada transaksaksi uang, dan hasilnya saat pemilu bisa menang,pungkas Wasekjen DPP PG bidang pemanangan pemilu wilayah Jawa ini.

 

 

Banjir Uang di Golkar Jawa Timur Dari Caketum Setya Novanto 4 Kali Pertemuan @ 100.000.000 x 38 DPD II Rp 15,2 Miliar 5 Kali Pertemuan @150.000.000 x 1 DPD I Rp 750 juta Total Uang Setnov yang ditebar Untuk Jawa Timur Rp 15,95 miliar (Yudhie)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait