Ekbis

Harga Masih Tinggi, Komisi B Kritisi Kebijakan Impor Bawang Putih

Baca Juga : 120 Anggota DPRD Jatim 2024-2029 'Diospek', Ingat Pesan Sekjen Kemendagri Ini

Portaltiga.com - Meski sudah digelontor dari impor, namun harga bawang putih ternyata di sejumlah pasar di Jatim salah satunya di Surabaya, masih tinggi. Hal ini mendapat perhatian Komisi B DPRD Jatim. Komisi yang membidangi perekonomian tersebut menilai peran pemerintah kurang berpihak pada kepentingan rakyat. Impor bawang putih yang dilakukan hanya berpihak pada pemilik modal. Saya kira pemerintah lebih berpihak pada pemilik modal, ungkap anggota Komisi B DPRD Jatim, Yayuk Puji Rahayu saat dikonfirmasi di Surabaya, Selasa (7/5/2019). Politisi asal Partai Gerindra ini mengatakan, tingginya harga bawang putih tersebut bukan karena tingginya permintaan yang meroket namun bukti tak ada keberpihakan pemerintah ke petani. "Jika pemerintah memiliki keberpihakan pada petani bawang dalam negeri saya kira lonjakan harga tidak akan terjadi. Kalau toh masih impor bawang tentu harga bisa distabilkan karena konon harga bawang impor jauh lebih rendah, sambungnya. Yayuk mengatakan impor bawang hanya menguntungkan pemilik modal karena di masyarakat harganya sangat tinggi. "Buat apa impor jika harga terus tinggi. Kenapa tidak memberi kemudahan saja bagi petani sendiri supaya bisa meningkatkan hasilnya supaya memenuhi kebutuhan sendiri bahkan saya yakin nantinya mampu untuk ekspor, terangnya. Ditambahkan oleh Yayuk, dirinya juga melihat tak ada niat dari pemerintah untuk menstabilkan harga bawang putih di pasar. "Operasi pasar yang merata salah satunya bisa menstabilkan harga. Namun, buktinya saat ini masih tinggi sehingga tak ada niat pemerintah untuk menstabilkan harga, ungkapnya. Yayuk bahkan yakin, dalam waktu dekat dengan melihat fakta yang ada, selain bawang putih ada beberapa komoditi bahan pokok juga akan mengalami lonjakan kenaikan harga. "Permainan harga tentunya ada di pemilik modal, tutupnya. Perlu diketahui, bawang putih masih menjadi komoditas dengan kenaikan harga terparah, dengan harga rata-rata di pasar tradisional se-Indonesia per Senin (6/5/2019) pukul 10.15 WIB telah menyentuh Rp 61.900/kg. Harga ini naik tajam 26,3% dari sepekan lalu (29/4) di Rp 49.000/kg dan naik 5,5% dari Jumat (3/5) lalu yang tercatat Rp 56.400/kg. Harga tertinggi sejauh ini tercatat di Kota Banda Aceh yang melonjak hingga Rp 97.500/kg. Kendati demikian, perlu dicatat bahwa laporan harga di DKI Jakarta hingga saat ini belum masuk. Per Jumat kemarin, harga rata-rata bawang putih di pasar tradisional di Ibukota telah mencapai Rp 73.850/kg. (wan/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait