Umum

Khofifah Ingin Anak Jatim Minimal Lulus SMA/SMK

Baca Juga : Ketika Asa Petani Rumput Laut di Sumenep Masih Tersekat

Portaltiga.com - Pendidikan SMA/SMK merupakan masa krusial sebelum transisi ke perguruan tinggi. Terlebih dalam hal pendidikan karakter kebangsaan dan spiritual yang kuat sebagai dasar atau pondasinya. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, berharap pendidikan nak-anak di Jatim minimal lulusan SMA/SMK. Hal ini ditunjang dengan semakin aktifnya peran swasta ikut memajukan pendidikan di Indonesia khususnya Jatim dalam hal pengembangan SMA/SMK. Angka partisipasi kasar kita masih 7,4 yang artinya anak-anak di semester 1 kelas 2 SMP banyak yang DO (drop out) atau putus sekolah. Karenanya dengan banyaknya pengembangan SMA/SMK, maka penanda bahwa tidak ada lagi anak SMP yang DO, ungkap Khofifah pada acara Peletakan Batu Pertama Pembangunan Gedung SMA Budi Luhur dan Seminar Pendidikan di Pondok Pesantren Gading Mangu Perak, Jombang, Sabtu (2/3/2019). Dijelaskan, titik-titik dimana anak-anak masih sering DO harus disisir bersama dan dievaluasi penyebabnya. Selain itu, peran pemerintah, swasta dan orang tua sangat diperlukan sebagai penyemangat untuk bisa memastikan bahwa anak-anak di Jatim bisa sekolah setinggi-tingginya. Ketika kita bicara tentang negara maju atau revolusi industri 4.0 maka pendidikan merupakan faktor yang paling utama, terang Khofifah. Pendidikan karakter ini harus kita introduksi sebagai unsur mulia ke dalam bahan ajar, sehingga generasi kita semakin berkualitas dan berdaya saing, urai mantan Menteri Sosial pada Kabinet Kerja. Menurutnya, pendidikan karakter saat SMA menjadi penting bagi generasi millenial karena besarnya pengaruh dari luar khususnya lewat gadget. Karenanya, lewat nilai karakter kebangsaan anak-anak akan bisa saling menghargai, menghormati, dan mengasihi antar sesama. Salah satu ciri kuat millenial yakni no gadget no life, yang di dalamnya ada nilai positif juga negatif. Oleh sebab itu, kita harus mampu memilah dan memilihnya dengan baik, pintanya. Pada kesempatan tersebut, Khofifah juga mengajak 7000 siswa-siswi yang hadir untuk terus berinovasi dan kreatif. Selain itu, pihaknya juga memberi tantangan agar mereka bisa masuk di sektor maritim dan kelautan karena hampir 85% wilayah Indonesia adalah maritim. Kami akan mengajak 25 siswa SMK Budi Luhur untuk mengikuti program pendidikan karakter bekerja sama dengan Mako Armada II, tukasnya. Khofifah memberikan apresiasi kepada pihak LDII karena telah melakukan pengembangan lembaga pendidikannya. Utamanya dalam hal penambahan ruang belajar bagi siswa-siswi SMA. Mudah-mudahan semua sukses, dan anak didiknya memiliki nilai karakter yang mulia sehingga nantinya bisa menjadi bagian pemimpin bangsa, pungkasnya. Sementara itu, Bupati Jombang Mundjidah Wahab berharap, kegiatan pada hari ini bisa memberi manfaat dan barokah bagi seluruh masyarakat Jombang. Selain itu, lewat pengembangan SMA Budi Luhur diharapkan mampu menambah kualitas pendidikan di Kab. Jombang. Kami menyambut baik kehadiran ibu Gubernur pada kegiatan ini, semoga sukses dan lancar kedepannya, harapnya. (fey/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait