Umum

PII: Struktur Tanah di Gubeng Labil karena Air

Baca Juga : Pantau Ketat Pendatang Baru Masuk Surabaya Pasca-Lebaran, RT-RW Monitor!

Portaltiga.com - Perhimpunan Insinyur Indonesia (PII) Jatim menyatakan faktor air yang merembes akibat galian proyek basement yang begitu dalam bisa jadi menjadi salah satu faktor amblesnya Jalan Raya Gubeng. Wakil Ketua PII Jatim Guntur Prihantono mengatakan, di wilayah Gubeng bisa ditemukan air hanya dalam kedalaman 5 meter saja. Disatu sisi, bangunan basement itu punya kedalaman hampir 20 meter. "Kalau kita bicara seorang enjiner pasti di awal mesti ada tes tanah. Di Surabaya ini ketinggian tanah dari permukaan air laut cukup rendah. Kalau saya melihat di daerah tersebut orang menggali sumur 5 meter saja sudah menemukan air. Terus bayangkan ini sudah 20 meter," ujarnya, Rabu (119/12/2018). Guntur menuturkan, kondisi jalan di Gubeng sebenarnya tidak ada masalah dan tergolong baik. Karena itu, kemungkinan memang longsornya jalan itu akibat kegiatan kontruksi di sebelahnya yang tidak berjalan baik. Menurutnya Jalan Raya Gubeng itu adalah jalan kategori mantap. Tidak ada penurunan karena itu sudah menjadi jalan kota. Jalan kota itu tidak ada lubang kecuali pinggir-pinggir. Struktur tanah di Gubeng diduga menjadi labil karena memang ada air yang masuk dari lubang yang ada di sampingnya. Sehingga, retak dan terjadi amblesan. Namun meski begitu dirinya menyatakan ini karena faktor kelambanan dalam penanganan faktor tanah akibat pembangunan proyek bassement dengan kedalaman 20 meter tersebut. "Saya yakin bahwa proyek pembangunan basement di sebelah Jalan Gubeng 141 sudah melalui mekanisme yang benar. Ada manajemen konstruksi, dan pasti kontraktornya sudah punya pengalaman. Cuma karena kurang kehati-hatian saja yang mengakibatkan timbulnya insiden tersebut," pungkasnya. (ars/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait