Umum

Sayembara Kritik Sastra 2018, Ikhtiar DKJT Mencari Kritikus Sastra di Era Milenial

Baca Juga : Biodata dan Profil Tommy Jonathan Sinaga Penulis Cerita Batak Toba

Portaltiga.com - Sebuah kritik diperlukan untuk sebuah karya sastra demi mendapatkan kualitas sekaligus kuantitas dimasa depan. Maka karena itu Dewan Kesenian Jawa Timur (DKJT) menyelenggarakan Sayembara Kritik Sastra 2018, mengangkat tema "Meneroka Sastra Jawa Timur di Era Milenial". Peserta yang mengirim karya telah melalui seleksi ketat dari juri hingga mengerut menghasilkan pemenang. Penyerahan hadiah Sayembara Kritik Sastra 2018 dilakukan dan diserahkan secara resmi yang bertempat Pendopo Taman Budaya Cak Durasim Jl Genteng Kali, Selasa (14/8/2018). "Ini dimulai dari keprihatian para pengurus DKJT sewaktu survei di lapangan yang ternyata sedikit sekali kritikus sastra. Maka kami berharap adanya apresiasi sayembara kritik sastra ini meningkatkan minat baca terhadap karya sastra," jelas Indra Tjahyadi, ketua panitia Sayembara Kritik Sastra 2018. Sebenarnya karya-karya yang dilombakan diambil dari majalah Suluk dalam kurun waktu 6 tahun, sebanyak 22 karya dengan berbagai genre mulai puisi, cerpen, novel, tokoh, lakon drama dan komunitas. "Dalam penilaian kami memakai tiga kriteria yaitu orisinalitas, gaya bahas dan kedalaman. Kami pilah-pilah ke daftar nominasi dan unggulan," terang Binhad Nurrohmat salah satu juri. "Tapi dari 22 karya itu masuk ke ranah kedalaman langsung banyak yang gugur," tambah Ribut Wijoto, yang menjadi juri bersama Putra Manuaba. Akhirnya diputuskan tiga pemenang antara lain juara 1 Bramantyo (Barbie Dalam Tiga Cerpen), juara 2 Dheny Jatmiko (Dari Jawa ke Indonesia) dan Juara 3 M Faizi (Syiir Madura). Acara penyerahan pemenang kritik sastra menutup rangkaian agenda DKJT mulai dari tari, film serta teater yang sebelumnya sudah diumumkan lebih dulu. (fey/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait