Baca Juga : Khofifah Makan Malam Bareng Dubes Amerika, Bahas Kerja Sama Pendidikan hingga Kesehatan
Portaltiga.com - Autoimun merupakan penyakit yang diakibatkan adanya gangguan sistem imun yang ditandai dengan reaktivitasi sistem imun baik sel T maupun sel B (autoantibodi) melawan sel tubuh sendiri (autoantigen). Penyakit autoimun yang sering ditemukan seperti Systemic Lupus Erythematosus (SLE) atau yang umum dikenai dengan penyakit lupus dengan angka kejadian LSE di indonesia sebesar 0,5% dari total populasi penduduk Indonesia. Penyakit autoimun penyebabnya multifaktorial dan gejaianya pun tidak khas, akibatnya penyakit autoimun ini tidak mudah dikenali sehingga seringkali memerlukan pemeriksaan Iaboratorium untuk menegakkan diagnosisnya. Jumlah dokter ahli penyakit autoimun pun belum banyak di Indonesia sehingga seringkali ketika dirujuk sudah parah karena tidak dikenali sejak dini. Mencermati kejadian tersebut, Prodia sebagai laboratorium klinik yang menjadi centre of excellence bagi para mitra kerja, salah satunya para dokter di Indonesia, mengadakan sharing informasi dalam bentuk seminar nasional yang akan diselenggarakan di 18 kota besar di Indonesia yang mengangkat penyakit autoimun sebagai tema besarnya. Seminar Nasional mengusung tema Good Doctor for Better Autoimmune Treatments. Dengan adanya seminar nasional bersama para dokter ini, diharapkan para dokter mendapatkan informasi lebih lengkap seputar penyakit, dalam hal ini adalah penyakit autoimun, sehingga dapat mengenali penyakit autoimun sejak dini . Seminar Nasional di Kota Surabaya berlangsung di Gedung Graha Prodia Surabaya Lt.9, pada tanggal 14 Juli 2018, dengan menghadirkan dr. Awalia, SpPD-KR., FINASIM dan Dr. dr. Gatot Soegiarto, Sp.PD-KAI sebagai pembicara yang akan memaparkan patotisiologi, jenis-jenis autoimun, faktor risiko, diagnosis pencegahan dan pengelolaan (termasuk nutrisi); serta Dokter Penanggung Jawab PT Prodia Widyahusada Tbk cabang Surabaya dr. Endang Retnowati, MS, SpPK(K), yang akan memaparkan seputar peran biomarker dalam penegakan diagnosis autoimun serta pemeriksaan pendukung. dr. Awalia, SpPD-KR., FINASIM mengatakan, penting bagi kita untuk meng-update informasi terkait penyakit autoimun kepada rekan-rekan dokter, agar para dokter dapat melakukan diagnosis dan tataiaksana yang tepat bagi pasien yang bergejala. Penelitian terkait penyakit autoimun memang jarang, karena jenis penyakit autoimun sendiri ada 80 jenis, oleh karena itu sangat penting bagi para dokter untuk mendapatkan update informasi, agar para dokter dapat mengenali gejala penyakit autoimun, memilih sarana penunjang diagnosis yang sesuai, dan melakukan tindakan medis yang tepat bagi pasien yang bergejala maupun yang sudah mengalami autoimun," jelasnya. Selaras, Dr. dr. Gatot Soegiarto, SpPD-KAI juga mengungkapkan penting bagi para dokter untuk mendapatkan informasi terbaru terhadap penyakit autoimun ini, karena pasien yang datang ke dokter spesialis umumnya kondisinya sudah parah dan cukup mengkhawatirkan. Pasien yang datang ke spesialis banyak yang sudah dalam kondisi parah mungkin karena penyakitnya tidak terdiagnosis saat masih dini. Oleh karena itu penting sekali bagi para dokter untuk mengetahui lebih banyak informasi tentang penyakit autoimun ini. Di sisi lain, banyak kondisi penyakit yang tidak spesifik tetapi sudah divonis sebagai penyakit autoimun. Tentu saja hal itu bisa menimbulkan keresahan atau kecemasan pada pasien serta masyarakat, tuturnya. (rgo/abi)Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.
URL : https://portaltiga.com/baca-5796-kenali-lebih-dini-gejala-penyakit-autoimun