Baca Juga : Risma Disambut Meriah di Pasar Gorang Gareng Magetan, Dorong Kemandirian Perajin Batik
Portaltiga.com - Serangan fajar yang biasanya berupa pembagian uang kepada masyarakat untuk mengarahkan pilihan mereka, ternyata sudah tidak lagi efektif. Toleransi terhadap politk uang di jatim hanya 11,3%. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Surabaya Survey Center (SSC), sebanyak 47,4% responden saat ini mengaku bahwa mereka akan menerima uang dari paslon, hanya saja pemberian tersebut sama sekali tidak akan mengubah pilihan yang sudah mereka tentukan sebelumnya. Hal tersebut dikarenakan 26,9% responden tersebut yakin bahwa si pemberi uang akan korupsi untuk balik modal apabila terpilih kelak. Di sisi lain, 13,5% responden mengaku bakal menerima uang dari seluruh paslon yang melakukan serangan fajar, dan responden dari kategori ini memastikan bakal mengarahkan pilihan mereka kepada paslon yang memberikan uang dengan nominal paling tinggi. Meskipun demikian, ada 0,9% responden yang menyatakan tidak akan menerima uang dari paslon, karena tidak setuju politik uang. Memang pemberian sembako dan uang masih diinginkan oleh publik, namun praktik politik uang harus hati-hati karena efektivitasnya rendah dalam mendulang suara. Kecerdasan politik publik Jatim sudah mulai meninggkat, kalau tidak tepat sasaran justru akan jadi boomerang. ungkap Moh. Edy Marzuki, peneliti SSC, Selasa (26/6/2018). Survei dengan metode multistage random sampling ini dilakukan pada tgl 04 -13 Juni 2018 di 38 kabupaten/kota di Jatim. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan margin of error +/-3%, level of confidence 95% dan jumlah sampel 1.070 responden. Sebagai bentuk kendali mutu, survei ini di lengkapi dengan spot check, callback hingga intensive control. (abi)Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.
URL : https://portaltiga.com/baca-5584-pilgub-jatim-serangan-fajar-tak-lagi-ampuh