Headline

Kisah Sang Komandan Bersama Ariel Red Hunter dan BSA M20

Baca Juga : Jambore MACI ke-25 Sukses Digelar Di Blitar

Portaltiga.com - Kecintaan Sang Komandan terhadap mobil dan motor antik sebagai cagar budaya membuatnya diangkat sebagai pelindung oleh Motor Antique Club Indonesia Wilayah Timur. Dia adalah Komandan Lanud TNI AU Surabaya Kolonel Pnb Rudy Iskandar. Deretan motor serta mobil antik yang ia miliki tampak terawat dan terparkir rapi. Hampir seluruhnya dalam kondisi prima dapat langsung digunakan. Rudy Iskandar mengaku dari beberapa kendaraan yang dimikinya, ada dua motor antik yang berhasil mengait hatinya. Diantara beberapa motor antik koleksi saya, ada dua motor antik yang membuat saya kepincut, yaitu Ariel Red Hunter dan BSA M20, ucap Rudy kepada portaltiga.com di Kafe Panonia, Sabtu (2/6/2018). Ketertarikan Komandan terhadap dua seri kendaraan ini bukan tanpa sebab. Ada kisah tersendiri bagi komandan dalam proses mendapatkan dan restorasi hingga motor dalam kondisi sempurna. Sebenarnya bukan masalah berapa duit yang saya keluarkan untuk motor ini, tetapi bagaimana proses mendapatkan, merestorasi hingga kendaraan ini menjadi sempurna. Untuk M20 saya tertarik dari histori motor buatan Inggris ini yang menjadi kendaraan perang dunia, dan pada zaman perang kemerdekaan banyak unit dari seri ini yang dipakai tentara penjajah, terang dia. Sempat melakukan barter untuk mendapatkan Ariel Red Hunter, tak memutuskan semangat Rudy untuk mengait kembali BSA M20 walau harus hunting ke daerah pelosok. BSA M20 sempat saya barter dengan Ariel Red Hunter yang waktu itu termasuk kedalam motor impian saya. Saya kepingin banget punya Ariel karena saya suka karakter mesinnya. Awal saya sempat bimbang untuk melakukan barter, tapi ya..sudah lah saya lebih memilih mengikhlaskannya karena Ariel jenis ini termasuk rare item. Ibarat gayung bersambut yang namanya jodoh, saat saya ada rezeki saya hunting lagi M20 dan alhamdulillah ketemu di plosok desa di daerah Solo," terangnya. Hampir setiap motor dan mobil antik yang dimilikinya mempunyai kisah yang menjadi bagian dari hidup Sang Komandan. Seperti DKW jenis Union yang menjadi kendaraan dinas yang ia pakai pada awal menikah. Lalu motor Panonia buatan Hungaria produksi tahun 1954. Rudy mendapatkan motor ini saat awal menjabat menjadi Danlanud Surabaya hingga akhirnya merek motor ini dijadikan sebagai nama kafe yang bertempat di area Perumahan TNI AU Surabaya. Kini Rudy memiliki belasan koleksi motor ditambah mobil antik. Diantaranya DKW Union pabrikan Jerman tahun 1952, Panonia pabrikan Hungaria produksi tahun 1954, BMW R 25, dan R 26 pabrikan Jerman, BSA M20, Matchles, Ariel Red Hunter, dan Royal Enfield 250 yang masing-masing di produksi di Inggris, Ducati Luxor pabrikan Italia dan Jawa 250 buatan Chekoslovakia. Sedangkan mobil beberapa koleksinya ada Hardtop, Landrover, Opel Capitan dan Fiat 1100 Musone. Rudy bersyukur hobinya didukung oleh istri dan anak-anaknya. Komandan tak canggung untuk mengenalkan hobinya ini kepada anak-anaknya, dan hampir semua anaknya pun suka dan ikut mensupport hobinya. Alhamdulillah istri saya mendukung penuh hobi saya. Deris (anak pertama) dan Fariq (anak kedua) sudah saya kenalin ke hobi saya, dan mereka juga suka malah kepingin minta beliin juga hehehe. Itung-itung mengajak anak untuk perduli melestarikan cagar budaya bangsa Indonesia," tegas Rudy. (doy/abi)  

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait