Baca Juga : Club Innova Jatim Gandeng BMH Salurkan Bantuan Untuk mualaf Tengger
Portaltiga.com - SAR Hidayatullah Jawa Timur bekerjasama dengan Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Jawa Timur kembali mengadakan pendidikan dan pelatihan dasar (Diklatsar) search and rescue. Diklatsar ini digelar selama empat hari, mulai tanggal 3 - 6 Mei 2018 tersebut, bertempat di Kampus Hidayatullah Panceng Gresik. Diikuti 80 peserta dari utusan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Hidayatullah se-Jawa Timur dan delegasi mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Luqman Al Hakim. Pendidikan dan pelatihan ini dalam rangka mempersiapkan seorang rescuer dan relawan kemanusiaan yang terlatih, tanggap, tangguh, dan trengginas dalam melakukan pencarian dan pertolongan terhadap korban bencana alam maupun musibah lainnya. Dalam upacara pembukaan, ketua SAR Nasional Hidayatullah, Abbas Usman, S.Sos.I., mengatakan bahwa diklat tingkat dasar ini merupakan pembelajaran awal untuk memberikan dasar pengetahuan, keterampilan, dan pembentukan sikap mental calon rescuer SAR Hidayatullah. "Untuk menjadi seorang rescuer yang handal, personil SAR Hidayatullah harus memiliki bekal fisik yang tangguh, mental yang prima, dan keahlian yang mumpuni. Selama pelatihan tangkap ilmunya, kuasai skillnya, dan serap spirit perjuangannya," pesan Abbas. Abbas menegaskan bahwa personil SAR memiliki tugas dan tanggung jawab berat, karena harus berhadapan langsung dengan permasalahan di lapangan. Hal inilah yang menuntut personil SAR Hidayatullah untuk selalu siap siaga dalam mengemban tugas penyelamatan, pencarian, dan evakuasi korban bencana alam maupun musibah lainnya. Sementara itu, Ketua BMH Jawa Timur Abdan Syakuro menegaskan komitmen lembaganya dalam mendukung setiap kegiatan SAR Hidayatullah dalam penanganan bencana dan program kemanusiaan lainnya. "BMH dan SAR Hidayatullah selalu seiring sejalan dalam menangani program kemanusiaan, khususnya dalam menolong korban bencana alam. Tidak hanya mendukung program kemanusiaan, BMH juga berkomitmen dalam program pendidikan dan dakwah", terang Abdan. Adapun materi-materi lapangan yang diterima peserta dalam diklat ini lebih kepada pengenalan kemampuan dasar penyelamatan (rescuer), navigasi darat, survival, manajemen operasi kebencanaan, Medical First Respondent (MFR), ESAR, dan lain-lain. SAR Hidayatullah yang bernaung di bawah ormas Hidayatullah didirikan dalam rangka mengantisipasi banyaknya bencana alam di Indonesia. Dikukuhkan tahun 2004, SAR Hidayatullah tercatat telah terjun di berbagai medan bencana. Mulai dari Tsunami Aceh tahun 2006 hingga erupsi Gunung Agung di Bali tahun 2017. Dalam menggelar pelatihan dan pendidikan, SAR Hidayatullah dilatih oleh instruktur dari Badan SAR Nasional, dan telah mengikuti berbagai kegiatan bersama Tim SAR dari Kepolisian, Angkatan Laut, Angkatan Udara, maupun Angkatan Darat. (bmh/tea)Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.