Portaltiga.com :Kedatangan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat ke Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (3/3), menarik perhatian puluhan wartawan. Terlebih, kedatangan Djarot ke Grahadi untuk bertemu dengan Gubernur Jatim Soekarwo.
Maklum, Djarot pernah disebut-sebut bakal maju ke Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jatim 2018. Selain kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Djarot pernah menjabat Walikota Blitar dua periode.
Namun, Djarot membantah kedatangan dirinya ke Jatim untuk kulonuwun maju dalam bursa Pilkada Jatim. Pertemuannya dengan Gubernur Soekarwo hanya untuk melakukan kerjasama di bidang ekonomi dengan pemprov Jatim.
"Kok kulonuwun, bukanlah. Sik adoh iku (masih jauh itu) Pilkada Jatim. Adoh banget itu. Konteksnya berbeda itu, kami datang ke Jatim untuk melakukan kerjasama ekonomi dalam bidang kemandirian pangan, jangan sampai impor," ujarnya.
Yang paling dekat, menurutnya, adalah Pilkada DKI Jakarta 2017. Sebagai kader PDIP, dia siap jika partainya mencalonkan dirinya di Pilkada DKI Jakarta ataupun pilgub Jatim 2018.
"Kader partai harus siap ditempatkan di mana saja. Kalau disuruh pilih mana DKI Jakarta atau Jatim, yang paling dekat Pilkadanya yang mana," tuturnya sambil tertawa.
Apakah tetap berpasangan dengan Gubernur Basuki 'Ahok' Tjahja Purnama jika maju Pilkada DKI? Mantan Ketua Pengurus Daerah Persatuan Alumni (PD PA) GMNI Jatim ini menyerahkan sepenuhnya kepada PDI.
"Kalau partai kami itu akan memprioritaskan incumbent yang dinilai berhasil dan sukses memperjuangkan kepentingan rakyat. Saya juga ingin mesra bersama Pak Ahok seperti Pakde Karwo dan Gus Ipul. Untuk menuntaskan satu wilayah, tidak cukup satu term, melainkan dua term," jelasnya. (Bmw)
Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di
Google News.
URL : https://portaltiga.com/baca-500-pilih-ikut-pilgub-dki-djarot-bantah-maju-di-pilgub-jatim