Umum

Google Doodle Tampilkan Sosok Dr. Maya Angelou, Siapa Dia

Baca Juga : Google Doodle Tampilkan Lebah di Hari Guru, Ini Maknanya

Portaltiga.com - Google Doodle kembali menampilkan sosok dalam doodlenya hari ini. Kali ini Google Doodle menganggkat sosok Dr. Maya Angelou, Rabu (4/4/2018). Ia adalah seorang perempuan kulit hitam asal Amerika Serikat penulis cerita, penyair, penulis memoar, hingga aktivis. Google merayakan hari kelahirannya yang ke-90 yang jatuh tepat hari ini. Saat diklik, terdengar puisi indah berjudul "Still I Rise". Tak main-main, puisi itu disampikan sejumlah orang terkenal seperti Alicia Keys, America Ferrera, Martina McBride, Guy Johnson, Laverne Cox, dan Oprah Winfrey. Tak hanya itu, tentu saja rekaman asli suara Maya Angelou sendiri. Kata-katanya yang indah selalu dikenang banyak orang. Dalam kehidupan yang kaya dengan pengalaman Dr. Maya Angelou telah menyentuh kehidupan jutaan orang di seluruh dunia melalui ajarannya, tulisannya, suaranya, dan tindakannya. Puisi "Still I Rise" ada dalam kumpulan puisi karya Maya Angelou berjudul "And Still I Rise" yang merupakan karya ketiganya dan diterbitkan Random House pada 1978. Tahun itu memang merupakan masa produktif dalam karier kepenulisan Angelou. And Still I Rise terdiri dari 32 puisi pendek, terbagi menjadi tiga bagian. Tema puisi berfokus pada sebuah pengharapan penentuan kebangkitan atas segala kesulitan dan kehilangan semangat, dan banyak topik sama seperti dalam autobiografi, termasuk buku puisi sebelumnya. Dua puisi yang paling dikenal yaitu "Phenomenal Woman" dan "Still I Rise" yang dibacakan dalam audio di halaman Google. Dia bertutur tentang persaingan dan gender dalam beberapa puisinya, menekankan kekuatan dan kegembiraannya dalam komunitas. Maya Angelou terlahir dengan nama Marguerite Annie Johnson di St. Louis Missouri, Amerika Serikat, 4 April 1928. Ia wafat pada umur 84 tahun di Winston Salem, Carolina Utara, Amerika Serikat, tepatnya pada 86 tahun. Di balik kesuksesannya menjelang usia dewasa, masa kecil Angelou justru sangat menyakitkan. Ia menjadi korban serangan seksual pada usia tujuh tahun yang membuatnya bisu selama lima tahun. Selama tahun-tahun itu, buku dan puisi menjadi sahabatnya. Ia kemudian menemukan suaranya lagi dan memulai perjalanan intelektual dan kreatif meski banyak yang menilainya menentang arus. Saat menginjak masa remaja dan kehidupan awal dewasanya, Angelou justru memiliki lebih banyak pengalaman dibandingkan perempuan lain seumurannya. Ia menjadi seorang ibu sekaligus perempuan dan orang kulit hitam pertama yang menjadi kondektur trem atau kereta listrik di San Francisco. Angelou juga pernah berkeliling dunia sebagai anggota pemeran opera Porgy dan Bess dengan penguasaan berbagai bahasa. Dia bernyanyi dan menari di kabaret profesional, bekerja sebagai wartawan di Afrika, dan menjadi salah satu aktivis hak-hak sipil paling terkemuka di generasinya. Buku pertamanya, "I Know Why the Caged Bird Sings" atau "Aku Tahu Mengapa Burung Sangkar Bernyanyi" lahir pada tahun 1969 dan menuai sukses bersar. Karya itu membuatnya semakin bersemangat sebagai penulis. Enam karya autobiografi lainnya kemudian ditulisnya selain buku puisi, sastra anak-anak, dan nonfiksi termasuk buku masak. Melalui karya-karyanya, Dr. Angelou memberikan suara kepada jutaan orang. Dia memperjuangkan hak-hak perempuan dan kesetaraan gender. Angelou mendefinisikan kembali keindahan kulit hitam dan tradisi lisan Afrika-Amerika yang terkenal. Dia mendukung perang dan berkampanye untuk perdamaian universal. Maya Angelou juga penerima banyak penghargaan selama hidupnya. Dia menjadi penyair pertama yang membuat resitasi pelantikan dalam tiga dekade ketika Bill Clinton menjadi Presiden pada tahun 1992. Pengaruh besar pada budaya populer juga dirasakan melalui sejumlah nominasi penghargaan, penghargaan publik, dan lebih dari 50 gelar kehormatan lainnya. (prc/tea)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait