Baca Juga : Tim Risma - Gus Hans Laporkan Anomali Pilkada Jatim ke MK
Portaltiga.com - Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melanjutkan safari sosialisainya di Malang Raya dengan memenuhi undangan Alumni Pondok Pesantren Bululawang, Malang. Ketika ditanya soal rencana pembenahan sektor pendidikan Khofifah membeberkan program pemberdayaan pesantren. Gagasan tersebut diinisiasi pasangan nomor 1 Khofifah-Emil untuk memberdayakan para santri dan pesantren sekaligus mewujudkan pendidikan merata untuk semua kalangan. Saya ingin melaksanakan idenya Gus Dur menyisir anak kurang mampu dari petani, menyisir anak nelayan yang kurang mampu, menyisir anak yatim-piatu yang kurang mampu. Menyisir anak buruh panggul di pasar-pasar supaya mereka dapat pendidikan yang baik, ucap Khofifah di Pondok Pesantren Annur 3, Malang, Jawa Timur, Ahad (4/3/2018). Inspirasi untuk memberikan pendidikan khusus untuk masyarakat ekonomi prasejahtera didapatkan Khofifah ketika diberi oleh Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) untuk mengunjungi Malaysia. Khofifah menemukan sekolah berasrama yang disediakan khusus untuk masyarakat prasejahtera. Yang saya temukan sekolah berasrama atau boarding school. Anak orang miskin itulah yang jadi prioritas diberi beasiswa secara utuh di sekolah. Setelah SMA mereka boleh mendaftar ke perguruan tinggi seluruh dunia. Buka Melalui APBN tapi mengundang seluruh perusahaan yang ada di Malaysia untuk mengumpulkan CSRnya seperti Supermsemar yang dulu, tutur Menteri Pemberdayaan Perempuan era Presiden Gus Dur tersebut. Berangakat dari itu, Khofifah ingin semua masyarakat bisa sekolah terutama untuk kalangan pendapatan ekonomi rendah. Untuk pembiayaan, anggaran tersebut Khofifah canangkan melalui dan provinsi dengan kerja sama pesantren-pesantren wilayah Jawa Timur. Kalau ada pesantren masih punya lahan, makan akan izin menambah gedung akan diisi anak-anak petani, anak nelayan, anak buruh panggul yang kurnag dibiayai oleh APBD Provinsi. Kenapa harus dibawa ke pesantren karena kalau di rumah kurang kondusif, jelas Ketua Muslimat NU tersebut. Cita-cita pendidikan berkualitas untuk siswa kurang mampu tesebut termaktub dalam Nawa Bhakti Satya, Jatim Cerdas. Bhakti ketiga mencantumkan pendidikan gratis berkualitas. Tis-Tas (gratis dan berkualitas) dengan menyediakan bantuan siswa miskin untuk biaya sekolah. Bantuan dana insentif operasional akreditasi. Tunjangan plus untuk guru tidak tetap. Selain itu, demi mewudjukan pendidikan yang merata, Khofifah berkomitmen meningkat bantuan untuk madrasah diniyah. Khofifah juga ingin kualitas Sumber Daya Manusia di pesantren bisa berdaya dengan pendidikan yang berkualitas dengan kualitas. Di pesantren ini sangat kental untuk madrasah diniyah. Maka saya katakan Bosda Madin (Bantuan Operasional Sekolah Daerah Madrasah Diniyah) akan ditingkatkan kemudian beasiswa guru Madin S2. Kita sekarang perencanaan untuk ditingkatkan dan meweujudkan mimpi, tukasnya. Cita-cita tersebut, Khofifah cantumkan dalam Navigasi program Nawa Bhakti Satya ke-5 yakni Jatim Berkah. Poin tersebut menyebutkan Khofifah-Emil berkomitmen membangun karakter masyarakat yang berbasis nilai-nilai kesalehan sosial, budi pekerti luhur dan berintegritas. Dalam Bhakti Jatim Berkah termaktub, Pemerinth provinsi akan menyediakan bantuan khusus untuk masyarakat desa di wilayah Jawa Timur dengan memberikan Penguatan peran Pondok Pesantren dalam mendorong partisipasi sekolah dan beasiswa S2 khusus guru diniyah. Jadi kalau Allah anugrahi pada pilgub kali ini. Masyarakat jawa timur memberi mandat. Menjadi mimpi saya masuk dalam Nawa Bhakti. Bagi saya anak petani, nelayan, buruh panggul, mereka memiliki hak yang sama, tutup Khofifah dalam sambutannya. (tim/abi)Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.