Intermezzo

Restorasi Si Merah BSA tahun 1956 Tunggangan Sang Ketua PEMUDIS

Baca Juga : Sambang Sowan ke Yayasan Al Kahfi ala PEMUDIS Surabaya

Portaltiga.com - Bagi sebagian penghoby motor, otak-atik, hingga restorasi motor seperti bentuk awalnya adalah salah satu ritual yang rutin dijalani. Demikian pula bagi pemilik motor BSA 56 buatan Inggris, Yayan. Motor sipil 350 cc produksi BSA (Brimingham Small Arm) ini memang dikenal elegan dan nyaman. Baik dari segi konstruksi dan suspensinya. Tak heran beberapa pecinta motor klasik yang ada di Indonesia tertarik dan mengkoleksi BSA 56 sebagai tunggangannya, termasuk Yayan sebagai ketua PEMUDIS (Penggemar Montor Udhug Indonesia Soerabaia). Motor ini didapat sang ketua PEMUDIS dari perburuannya di daerah Tebu Ireng, Jombang, milik salah seorang penghobi motor antik juga. Untuk jumlah rupiah yang di keluarkan, Yayan tak begitu mempersoalkan karena motor yang didapatkan utuh, surat-surat lengkap. Disamping itu sang ketua memilih BSA 56 karena track recordnya yang nyaman dipakai dan warna merahnya yang terkesan istimewa dan lebih segar dilihat. Setelah sang ketua PEMUDIS mengendarainya di beberapa acara motor antik. Timbul keinginan agar motornya direstorasi total. Saya pingin kelihatan lebih gress aja mas, disamping itu saya pingin tunggangan saya ini tampak seperti baru saat acara ulang tahun PEMUDIS pada 24 Februari nanti, Ucap sang ketua saat ditemui di Kimchil Garage, Minggu (11/02/2018). Yayan mempercayakan merestorasi tunggangannya BSA 56 kepada Edy Soeminty Kimchil Garage. Saat ditemui di pumpungan, Surabaya, Edy menjelaskan proses pengerjaan BSA 56 ini, mulai dari penataan ulang frame, restorasi di beberapa bagian dan pengecatan pada bodynya. Banyak yang ditata mas. Dua bulan ini pengerjaannya mulai dari center frame, lalu menata ulang mesin dan gear box, repaint body, chrome pernik-pernik pelengkap motor dan lain-lain. Yang punya pingin keliatan motornya tampil baru di acara HUT PEMUDIS, ucap Edy saat ditemui di bengkel miliknya. Dalam proses pengecatan Edy dibantu oleh Danang Kentung, untuk warna memang dipilih warna asli dari BSA 56 itu sendiri. Pelapis cat yang digunakan sedikit istimewa, Danang melapisi cat dengan merk yang tergolong premium agar warna merahnya tampak segar dan selalu basah. Ada sedikit kendala yang ditemui saat pengerjaan finishing logo BSA yang ada pada tutup aki terbalik, jadi harus di copot dan di cat ulang. Dan proses akan membutuhkan tambahan waktu. Perakitan terus berjalan, proses krom pada pernak-pernik motor sudah selesai. Mesin dan gear box pun telah selesai di perbaiki dan di poles. Perakitan kini sudah mencapai 75 persen. Proses perakitan sekarang sudah berjalan 75%, tinggal menunggu bagian body yang di repaint karena kesalahan pasang stiker, baut-baut sudah di standartkan seperti bawaannya motor inggrisan yang ukuran Inch, pembuatan knalpot, perapian kabel body dan lalu test ride, jawab edy Tahapan-demi tahapan telah dilalui BSA 56 dan sudah hampir mencapai akhir. Dari awal saat datang ke Kimchil Garage hingga kini telah banyak perombakan pada BSA 56 milik Ketua PEMUDIS. Ditanya soal budget yang sudah dikeluarkan sang pemilik motor untuk merestorasi motornya, Edy enggan menjawabnya, hanya tertawa. Whahahaha bingung ngitunge mas, namanya juga hobi, mau berapapun dibelani pokoe puas dan seneng neng ati (bingung menghitungnya mas, namanya juga hobi, mau habis berapapun tak masalah, asalkan puas dan hati senang: Red), tambah Edy Edy memastikan motor tunggangan Ketua PEMUDIS ini selesai sesuai target, dan pastinya akan menarik mata para pecinta motor antik di acara HUT PEMUDIS nanti dengan warna merah meronanya. (doy/tea)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait