Portaltiga.com - Mungkin masih masyarakat awam berfikir limbah toilet di pesawat terbang langsung dibuang saat berada di udara? Limbah itu langsung terburai karena angin yang sangat kencang?
Ternyata bukan seperti itu caranya. Sistem toilet dalam pesawat terbang modern ditemukan oleh James Kemper pada tahun 1970-an. Sebelum itu, penumpang pesawat buang air pada semacam ember yang terdapat di kamar mandi saat pesawat.
Sistem vakum Kemper pertama kali digunakan di pesawat Boeing pada tahun 1982. Sistem ini mengandalkan cairan biru yang dikenal sebagai Skykem-lapisan non-stick, dan hisap vakum.
Saat Anda menekan tombol flush, katup di bagian bawah mangkuk toilet terbuka dan masuk ke vakum pneumatik. Vakum toilet mengaduk isinya dan menyimpan semua limbah yang terkumpul. Cairan biru itulah "sistem limbah tertutup".
Namun, bertentangan dengan kepercayaan populer, kapten pesawat tidak memiliki kemampuan untuk melepas tangki toilet dan membuangnya di tengah penerbangan.
Ketika ada orang yang melaporkan ada "es biru" yang jatuh dari atas, biasanya karena kebocoran tangki limbah atau tabung pembuangan yang membeku ke pesawat terbang.
Di akhir penerbangan, isi toilet dipindahkan ke tangki lain di belakang sebuah truk. Begitu tangki dalam pesawat penuh, maka limbah dibawa bandara. Ke mana limbah itu pergi setelah itu, masih menjadi misteri. Demikian seperti dilansir laman Time.
(ant/abi)
Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di
Google News.
URL : https://portaltiga.com/baca-3620-benarkah-limbah-toilet-pesawat-terbang-langsung-dibuang-di-udara