Ekbis

Digempur Bisnis Online, Mampukah Mal Bertahan

Baca Juga : Kaza Mal Angkat UMKM Di Festival WR Supratman

Portaltiga.com - Mal di Surabaya tetap masih bisa berjaya meski bisnis online saat ini kian berkembang. Masih banyak celah, yang membuat mal didatangi pengunjung yang ingin berbelanja. Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jawa Timur Sutandi Purnomosidi menuturkan, mal masih memiliki pangsa pasar yang tak bisa direbut oleh penjualan online. Kejayaan mal masih berlanjut hingga lima tahun kedepan. Semua itu tak lepas dari belum adanya kesiapan jaringan internet serta sebarannya di Indonesia. Baru 5-10 tahun lagi ketika internet sudah begitu massif maka penjualan online akan merajai. Sekarang masih banyak kok orang yang tetap ingin datang ke mal untuk memastikan barang yang ingin dibeli, kata Sutandi ketika ditemui di sela-sela pembukaan Tunjungan Plaza (TP) 6 Surabaya, Jumat (22/9/2017). Pengunjung yang datang ke mal selalu ada peningkatan tiap bulan.  Kendaraan roda empat yang parkir di mal dalam sehari saja bisa mencapai 20 ribu unit, ujar dia. Ia melanjutkan, bisnis ritel di Indonesia dalam setahun terakhir ini memang lesu. Banyak yang gulung tikar dengan berbagai macam alasan. Meskipun itu sedang terjadi, penjualan di mal tak berpengaruh. Masyarakat masih percaya dan yakin untuk datang ke mal bersama keluarganya. Mal sekarang tak hanya menjadi tempat berbelanja, tapi sudah menjadi gaya hidup, rekreasi serta jujukan bagi banyak orang, ungkapnya. Untuk mempertahankan pamor mal, banyak perubahan yang sudah terjadi saat ini. Termasuk di dalamnya service lengkap yang diberikan para tenant serta sarana pendukung seperti toilet dan tempat bermain bagi anak-anak. Sejak beberapa tahun terakhir, katanya, sektor food and beverage terus menanjak. Tahun-tahun selanjutnya sektor itu masih begitu dominan untuk dikembangkan di mal. Makanya di TP 6 ini pihaknya memberikan porsi sampai 40% khusus untuk penjualan makanan serta minuman. Sektor kuliner berkembangnya sangat cepat. Kami merespon itu dengan menyediakan tempat yang luas bagi mereka untuk terus eksis ke depannya, ucapnya. TP sendiri selama 30 tahun terakhir menjadi ikon Surabaya dalam berbelanja. Bahkan, saat ini menjadi pusat perbelajaan seperti Pakuwon Mall menjadi terbesar di Indonesia yang memiliki nett leasable area (NLA) 180.000 meter persegi. Dengan penambahan TP 6, maka total LNA TP menjadi 160.000 meter persegi. Slot parkirnya mencapai 6.500 slot dengan akses dari jantung Kota Surabaya. Ini bisa menambah dan memperkuat ikon Surabaya, jelasnya.(abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait