Umum

La Nyalla Minta Pendukungnya Bersabar

Portaltiga.com - Ketua Umum Kadin Jatim, La Nyalla Mattalitti meminta pihak-pihak yang mendukung maju di Pilkada Jatim untuk bersabar. Dia akan sholat istikharah lebih dulu sebelum memutuskan untuk mencalonkan diri dalam Pilkada Jatim 2018. "Saya minta semua yang mendukung untuk bersabar. Saya akan sholat istikharah dulu," kata La Nyalla dalam siaran persnya, Rabu (14/6). Dia mengaku ada banyak yang mendorong dirinya maju ke ajang Pilkada Jatim. Ada ulama, tokoh masyarakat, guru, pengusaha dan ormas-ormas. Yang bisa saya katakan, memang ada cukup banyak elemen masyarakat yang meminta saya untuk ikut maju," ucapnya. Terkait safarinya ke berbagai daerah di Jatim, La Nyalla menegaskan hal itu untuk menjaring aspirasi dan konsolidasi semata. Konsolidasi ini murni terkait agenda Kadin Jatim selama Ramadan yang banyak menggelar acara bakti sosial dan santunan anak yatim. "Ini sudah jadi tradisi, tiap tahun kami keliling bertemu para tokoh agama, tokoh masyarakat, dan sekaligus berbagi dengan anak yatim. Kebetulan saja sekarang momennya berbarengan dengan jelang Pilgub Jatim, sehingga mungkin dipersepsikan lain, apalagi nama saya disebut-sebut. Padahal ini agenda rutin yang dilakukan Kadin Jatim," ujarnya. Konsolidasi La Nyalla kali ini dilakukan di Malang. Setelah sebelumnya, Nyalla yang disebut-sebut maju sebagai Cagub Jatim menyisir Jatim bagian timur, barat, selatan dan Pulau Madura. Dalam konsolidasi yang dikemas acara buka bersama Kadin Jatim itu dihadiri jajaran Kadin dari 8 kabupaten/kota, yaitu Kabupaten/Kota Malang, Kota Batu, Kabupaten/KotaMojokerto, Surabaya, Jombang, dan Sidoarjo. Acara juga dihadiri ratusan warga dan anak yatim. "Momen Ramadan harus dimaknai dengan banyak kegiatan positif, salah satunya berbagi dengan masyarakat yang membutuhkan. Sebagai pengusaha, kita harus punya tanggung jawab moral untuk membantu sesama," paparnya. Mantan Ketua Umum PSSI ini juga menggarisbawahi sejumlah pekerjaan rumah yang masih harus dituntaskan pemerintah daerah, baik skala provinsi maupun kabupaten, untuk memberdayakan masyarakat. Seperti di Malang Raya ini, dia melihat masih ada ketimpangan. "Pembangunan perlu berasaskan pemerataan, selama ini cenderung bias atau memusat di kota, atau hanya yang dekat dengan fasilitas pendidikan dan destinasi wisata. Sedangkan masyarakat di pelosok kurang cepat kemajuannya," jelasnya. (Bmw)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait