portaltiga.com: Program SMK mini yang didirikan disetiap pondok pesantren di Jatim ternyata digunakan untuk mengeruk keuntungan dari oknum-oknum Diknas Jatim. Di Jember dan Lumajang ditemukan beberapa SMK mini yang abal-abal atau palsu yang ternyata juga bancakan dana hibah untuk SMK mini di Jatim.
"Gubernur Jatim Soekarwo harus menegur dan melakukan evaluasi terhadap Kepala Diknas Jatim karena terkesan membiarkan adanya SMK mini abal-abal ini. Saya sendiri menemukan di Jember ada SMK mini dengan ponpes Batu Rahman Jember. Tak ada aktifitasnya sama sekali. Bahkan ada oknum Diknas Jatim yang menentukan SMK yang dapat dana hibah ini,"terang anggota DPRD Jatim Mohammad Fawaid, selasa (19/1).
Politisi asal Partai Gerindra ini mengatakan tak hanya itu, banyak keluhan dari kepala sekolah di Jember dan Lumajang kalau ada beberapa SMK mini yang dapat dana hibah dobel. "Sudah dapat dari propinsi juga dapat dari pemerintah. Bahkan ada indikasi rekomendasi dana hibah bisa cair kalau ada pelicin untuk oknum diknas tersebut. Ini keteledoran Gubernur Jatim yang kurang mengontrol kinerja anak buahnya,"pungkasnya.
Terpisah, Kadiknas Jatim Saiful Rahman membantah kalau dirinya kurang mengawasi SMK mini di Jatim. Menurutnya semua sudah melalui verifikasi yang ketat untuk menerima dana hibah "Tak mungkin kalau abal-abal dapat dana hibah. Saya sendiri yang membuat aturannya agar memperketat pengawasan dan verifikasinya,"tandasnya. (Yud)
Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di
Google News.
URL : https://portaltiga.com/baca-224-temukan-smk-mini-abal-abal-dprd-jatim-tuntut-kadiknas-jatim-dievaluasi