Portaltiga.com - Anggota DPR RI, Puti Guntur Soekarno, menekankan pentingnya politik kebudayaan sebagai penjabaran dari Tri Sakti Bung Karno, khususnya dalam aspek berkepribadian dalam kebudayaan.
Menurut Puti, kebudayaan memiliki cakupan yang sangat luas, tidak terbatas pada seni tari dan nyanyi saja, tetapi juga mencakup ekonomi kreatif yang merupakan bagian integral dari kebudayaan.
"Politik kebudayaan adalah pengejawantahan Tri Sakti Bung Karno yang ketiga, yakni berkepribadian dalam kebudayaan. Saat kita berbicara soal kebudayaan, itu sangat beragam, bukan hanya seni tari dan seni nyanyi saja. Dalam bentuk kerja, kita punya ekonomi kreatif juga yang bagian dari kebudayaan," ujar Puti di hadapan ratusan seniman di Kota Surabaya, Sabtu (20/07/24).
Cucu Sang Proklamator RI tersebut menegaskan bahwa Indonesia harus melakukan penetrasi kebudayaan, bukan hanya sekadar memperkenalkan. Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan kemauan politik (political will) dari pemerintah untuk memajukan kebudayaan.
Puti juga menyoroti pentingnya memiliki rencana induk (blueprint) kebudayaan yang bersifat jangka panjang dan tetap, bahkan ketika pergantian kepemimpinan negara terjadi.
"Pemerintah harus memiliki political will untuk memajukan kebudayaan. Harus ada blueprint, untuk tata aturan tetap jangka panjang dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan ini. Sederhananya, kita memiliki platform kebudayaan yang sampai 30 tahun ke depan, ataupun sampai ganti pemimpin negara pun, tata aturannya tidak berubah," jelasnya.
Baca Juga : Ketua DPR RI Ingatkan Anak Muda tentang Gotong Royong
Politisi PDI Perjuangan tersebut memberikan contoh konkret mengenai bagaimana sebuah negara dapat fokus pada elemen-elemen kebudayaan tertentu untuk mencapai kesuksesan internasional.
Seperti di Korea Selatan, lanjutnya, negara tersebut awalnya hanya fokus pada dua aspek, yaitu film dan musik, dan memberikan dukungan penuh dari pemerintah selama 30 tahun.
Baca Juga : Bangkitkan Kecintaan Kepada Bahasa Indonesia, Badan Bahasa Lakukan Ini
"Contohnya, di Korea Selatan, di sana awalnya hanya punya dua yang menjadi fokus, yaitu film dan musik. Selama 30 tahun semua hal yang menunjang dua hal tersebut mendapatkan support penuh dari pemerintah. Oleh karenanya saat ini Korea Selatan maju, baik pariwisata, fashion, hingga kuliner. Karena fokus dua dan akhirnya semua terangkat. Kita bisa belajar hal tersebut dari Korea Selatan," jelasnya.
Puti juga menekankan bahwa pembangunan kebudayaan tidak hanya terkait dengan pembangunan fisik seperti sarana prasarana dan gedung, tetapi juga mencakup pembangunan spiritual dan karakter bangsa. Menurutnya, pembangunan karakter dan kebudayaan merupakan aspek penting dalam nation and character building.
"Yang menjadi titik tekan kita adalah, pembangunan itu tidak hanya sarana prasarana, ataupun gedung tetapi juga spiritual dalam artian ini kebudayaan juga. Nation and character building itu penting," pungkasnya.
Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.