Umum

Dagulir Mengendap Rp127 M, Komisi C: Salurkan untuk Entas Kemiskinan di Jatim

Portaltiga.com - Anggota Komisi C DPRD Jatim Muhammad Fawait mendorong BUMD Perbankan dan Jamkrida milik Pemprov Jatim melakukan terobosan perubahan struktur penyaluran kredit bagi pelaku ekonomi di sektor pertanian, nelayan dan UMKM agar terjadi percepatan pertumbuhan ekonomi yang berdampak pada penurunan angka kemiskinan dari tumbuhnya tiga sektor ekonomi tersebut.

Pernyataan itu disampaikan Gus Fawait sapaan akrab Muhammad Fawait usai mengikuti hearing (rapat dengar pendapat) dengan Biro Perekonomian, Bank Jatim, Bank BPR dan Jamkrida Jatim di ruang Komisi C SPRD Jatim, Rabu (10/5/2023).

 "Pada intinya, saya mendorong keberadaan BUMD Jatim khususnya yang bergerak di bidang perbankan bukan hanya berorientasi PAD tapi juga mampu menjadi pengungkit ekonomi masyarakat dan pengentasan kemiskinan," kata politikus Partai Gerindra.

Menurut Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Jatim, pihaknya tidak menghalangi Bank Jatim dan BPR Jatim memberikan kredit yang aman, seperti diberikan kepada ASN, pekerjaan proyek maupun perdagangan. 

Namun di sisi lain, Gus Fawait juga mengharap kredit BUMD perbankan pada sektor sektor yang berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan, seperti sektor pertanian, nelayan dan UMKM.

Baca Juga : Gus Fawait Janjikan Beasiswa Santri Kuliah ke Timur Tengah

"Mayoritas penduduk miskin itu bermata pencaharian pada sektor pertanian, nelayan dan UMKM sehingga ketiga sektor itu perlu mendapat perhatian lebih dalam hal bantuan permodalan melalui kredit lunak," harapnya.  

Ia juga menyoroti program Gubernur Khofifah yang sangat bagus yaitu dana bergulir yang anggarannya tersebar di beberapa OPD, seperti Biro Perekonomian, Dinas Pertanian, Dinas Peternakan, Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Perindustrian, Dinas Perkebunan, Dinas Perkebunan dan lainnya.

Baca Juga : Gus Fawait Miris Aspirasi Guru di Jember Tak Didengar

"Informasi dari Biro Perekonomian masih ada dana idle Dagulir di beberapa OPD sebesar Rp127 miliar. Kami harap dana tersebut segera disalurkan pada sektor-sektor yang berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi yang ujungnya mengurangi kemiskinan," pinta politikus asal Jember.

Gus Fawait mengaku tidak ingin dana bergilir itu mengendap di perbankan sehingga manfaat yang diharapkan dari program tersebut tidak terealisasi dengan baik. 

"Kemiskinan di Jatim akan sulit terurai ketika petani belum mendapatkan akses kemudahan permodalan dan nelayan juga tidak susah mendapat akses permodalan, begitu juga UMKM," pungkas Muhammad Fawait. (wan/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait