Politika

Milenial dan Nahdliyin Surabaya Pilih PDI Perjuangan

Portaltiga.com - Pemilih milenial di Surabaya masih manjadikan PDI Perjuangan sebagai pilihan di Pemilu 2024 mendatang.

Dari hasil survei yang dilakukan oleh Surabaya Survey Centre (SSC) untuk kalangan milenial, PDI Perjuangan memuncaki pilihan dengan meraih 41,3%.

“Baru kemudian diikuti oleh PKB dengan 10,5% dan Gerindra dengan 9,8%, Demokrat dengan 6,7%, serta Golkar dengan 5,5%. Partai-partai lainnya hanya berada di kisaran 5 persen ke bawah,” ujar peneliti senior SSC, Surokim, dalam keterangan pers hasil surveinya, Kamis (12/1/2023).

Lebih lanjut Surokim menguraikan partai-partai yang dimaksud meliputi PKS dengan 4,6%, Nasdem dengan 3,9%, PAN 1,9%, PPP dan Perindo keduanya 1,2%.

"Sementara untuk PSI 1,1%, PBB 0,3%, kemudian BURUH, Garuda, Ummat, dan Gelora semuanya kompak memeroleh 0,2%, serta Hanura dan PKN keduanya 0,1%”, urai Dekan FISIB Universitas Trunojoyo Madura ini.

Meskipun demikian, Surokim menggarisbawahi jika ceruk dari responden pada demografi ini juga masih cukup besar.

“Masih ada 11% yang memilih tidak menjawab atau tidak tahu. Tentunya, ceruk ini bisa menjadi modal kuat bagi siapapun yang bisa memanfaatkannya,” pungkasnya.

Baca Juga : Syaifuddin Zuhri Disebut Layak Pimpin PDIP Surabaya

Direktur Riset SSC, Edy Marzuki, mengatakan PDI Perjuangan masih berada di posisi pertama pilihan kaum badliyin Surabaya. Diikuti PKB dan Gerindra.

“PDIP dipilih kaum nadliyin Surabaya, meraih 48,9%, sedangkan PKB 9,4%, dan Gerindra 8,3%”, ujarnya.

Edy menambahkan untuk Partai Demokrat dipilih kaum nahdliyin Surabaya sebanyak 6,3%, sedangkan Golkar dengan 4,8%, PKS dengan 3,7%, Nasdem 3,6%, kemudian PAN dan PPP keduanya 1,6%, Perindo 1,1%.

Baca Juga : Survei AMIN Naik, Diklaim Bukti Kerja Keras Warga Nahdliyin

"Sisanya kurang dari 1%, yakni PSI 0,6%, lalu Hanura, PBB, Garuda, Gelora, dan PKN semuanya kompak dengan 0,2%. Bahkan partai Ummat dan Buruh benar-benar tidak mendapat pilihan dari perempuan, yakni 0,0%”, urai Edy.

Meski demikian, Edy mengatakan ceruk di masyarakat Surabaya masih sangat terbuka lebar bagi seluruh partai.

“Karena masih ada 9,1% menjawab tidak tahu atau tidak menjawab. Dengan jumlah sebanyak ini, yang bisa merangkul mereka bisa menyalip di tikungan akhir,” pungkasnya.

Sebagai informasi, hasil penelitian yang dilakukan oleh SSC ini dilaksanakan dari tanggal 01-10 Januari 2023 di 31 Kecamatan di Kota Surabaya. Sebanyak 1.200 responden dipilih dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,83 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Penentuan responden dalam setiap Kartu Keluarga (KK) dilakukan dengan bantuan kish grid. (ars/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait