Portaltiga.com: Komisi B DPRD Jatim mendesak kepada pemerintah untuk memberikan subsidi angkut kepada petani tebu terkait rencana pemerintah yang akan melakukan penutupan terhadap 9 pabrik gula di Jatim karena dianggap terus merugi.
"Kalau ada penutupan tentunya akan mengganggu dunia pergulaan di Jatim. Tentunya perlu ada subsidi ongkos angkut untuk petani tebu yang otomatis akan menjual tebunya ke pabrik gula yang lebih jauh dari lokasi pabrik gula yang ditutup,"ungkap anggota Komisi B DPRD Jatim Subianto saat ditemui dikantornya, Rabu (12/10).
Politisi asal Partai Demokrat ini mengatakan pihaknya berharap jangan sampai ada penutupan pabrik gulan sampai kondisi tebu habis."Kalau masih ada tebu didaerah pabrik gula tersebut janganlah tutup. Nanti petani yang rugi. Sebaiknya habiskan dulu tebu di sekitar pabrik tersebut,"sambungnya.
Ketika dikonfirmasi dalihnya selalu merugi, Subianto mengatakan alasan merugi jangan jadi alasan untuk melakukan penutupan."Harus diperhatikan nasib petani tebu. Petani tebu saat ini sudah sangat
merugi. Kenapa dikatakan merugi. Dikatakan merugi karena petani sudah terdampak anomali cuaca yang membuat rendemen tebu turun. Sekarang ditambah lagi ada penutupan. Dan tentunya nanti akan mempengaruhi harga gula di Jatim,"pungkasnya. (yudhie)
Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di
Google News.
URL : https://portaltiga.com/baca-1298-9-pabrik-gula-di-jatim-ditutup-dprd-desak-beri-subsidi-ongkos-angkut-petani-tebu