Umum

Penutupan Jalan Jangan Timbulkan Masalah Baru

Baca Juga : Fraksi Demokrat Doakan Khofifah-Emil Menang Pilgub, Kawal Program 5 Tahun Mendatang

Portaltiga.com - Penyekatan jalan yang dilakukan untuk mengurangi mobilitas masyarakat, dalam rangka mengurangi positif rate pasien covid- 19 di Jatim harus dilakukan sengan bijak dan tidak mempersulit khususnya mereka yang memiliki aktifvitas vital yang mengharuskan mereka harus bekerja. "Penutupan beberapa ruas jalan utama, saya berharap hendaknya petugas mempertimbangkan beberapa aspek. Terutama pada urusan vital yang menunjang penanganan darurat Covid di Jawa Timur," ujar anggota DPRD Jatim Agatha Retnosari, Jumat (9/7/2021). Menurut politisi wanita PDI Perjuangan ini, pihaknya memahami penutupan jalan ini seagai upaya untuk mengurangi mobilitas masyarakat. Namun penutupan yang dilakukan Jangan sampai menganggu distribusi oksigen dari pabrik sampai ke rumah sakit atau puspkesmas, termasuk distribusi obat dan alat kesehatan yang lain. "Di masa darurat ini jangan sampai terjadi dulu kesulitan oksigen di RS/puskesmas hanya karna kesulitan dalam distribusi. Karena selain suplai, menurut saya jalur distribusi harus diperhatikan betul," ungkapnya. Agatha berharap agar pemerintah daerah setempat juga mempertimbangkan akses untuk bahan pangan bagi warga perkotaan. Jangan sampai akibat penutupan jalan ini berdampak pada jalur distribusi yang mana kemudian menimbulkan kelangkaan bahan pangan sehingga menimbulkan kepanikan baru berupa aksi borong sembako maupun lainnya. "Kita tidak perlu menimbulkan kepanikan-kepanikan baru dalam masyarakat. Mari kita semua berkonsentrasi pada bagaimana agar PPKM darurat ini bisa terlaksana dengan baik, disiplin prokes diterapan dan tak mengganggu alur penanganan serta pemulihan kesehatan rakyat," jelasnya. Untuk itu wanita yang duduk di Komisi B DPRD Jatim mengusulkan dalam penutupan jalan mempertimbangkan beberapa hal seperti membuat jalur khusus untuk truk-truk pengangkut oksigen, alat kesehatan dan bahan makanan serta kebutuhan sehari-hari masyarakat. "Sehingga pembatasan gerak masyarakat masih bisa dikendalikan tanpa menimbulkan kepanikan baru. Atau memperkenankan khusus truk yang mengangkut oksigen, alkes dan bahan kebutuhan pangan untuk lewat sehingga tak mengganggu suplai di level masyarakat," pungkas Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya ini. Di sisi lain, Wakil Ketua Komisi A DPRD Jatim Hadi Dediyansah mengatakan penyekatan di pintu masuk menuju daerah dapat dilaksanakan secara fleksibel. Beberapa skala prioritas, harus dipertimbangkan secara bijak. Misalnya, pekerja sektor urgent harus dipastikan betul agar tak terhambat. Politisi Gerindra yang akrab disapa Dedi itu menyadari, mobilitas memang harus dikurangi seiring dengan melonjaknya kasus Covid-19. Terlebih, PPKM Darurat masih berlangsung. "Namun, saya rasa fleksibilitas itu harus dikedepankan. Mana-mana yang menjadi prioritas, Pemerintah harus betul-betul memperhatikan," pungkas anggota DPRD Jatim dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jatim I Surabaya. (ars/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait