Portaltiga.com - Harga gabah yang turun saat panen raya bulan Maret 2021 menjadi perhatian khusus Pengurus Wilayah Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (PW-LPPNU) Jatim. Di beberapa daerah di Jawa Timur harga jual gabah kering panen (GKP) dibawah HPP Rp4.200. Semisal di Jember dan Kediri harga GKP Rp4.000 - Rp4.100.
Ketua PW LPPNU Jatim, Ghufron Ahmad Yani menyayangkan kondisi ini. "Kita sangat sakit hati dengan kondisi harga gabah yang terus turun ini, dimana kamarin saat mau tanam kita kesulitan pupuk sekarang musim panen harga turun," katanya, dalam siaran pers, Ahad (14/3/2021).
Menurut Ahmad Yani, kondisi ini diperburuk juga dengan adanya berita tentang rencana impor beras oleh pemerintah.
"Ini ditambah lagi ada rencana impor beras 1 juta ton maka akan semakin menyusahkan bagi petani kita, dimana petani kita telah berpeluh keringat saat pandemi Covid-19 terus bekerja dengan segala risiko dan menjadi satu-satunya sektor penolong perekonomian negara tapi tidak happy ending," katanya.
Baca Juga : 3 Ribu Ton Beras Vietnam Ngendon di Banyuwangi, Pemerintah Didesak Evaluasi Impor
Pihaknya meminta supaya pemerintah mengkaji ulang rencana import beras dalam waktu dekat tersebut.
Baca Juga : Gubernur Jamin Beras Impor Tidak Masuk Jatim
"Kita sangat menyayangkan rencana import beras 1juta ton ini jika kita lihat data statistik yang dirilis BPS pada tgl 1/3/2021 tentang data padi. Potensi produksi beras Jan-April 2021 sebesar 14,54 juta ton sementara konsunsi Januari-April 2021 9,72 juta ton, sehingga Januari-April 2021 ada potensi surplus 4,81 juta ton, nah ini supaya diserap oleh Bulog saat panen raya ini, bukan malah impor," imbuhnya.
PW LPPNU Jatim meminta supaya seluruh stakeholder memikirkan nasib petani jika masih mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia. "Jika masih cinta negara maka perhatikan nasib petani," terangnya. (abd/abi)
Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.
URL : https://portaltiga.com/baca-11212-pw-lppnu-jatim-desak-tinjau-ulang-impor-beras