Portaltiga.com - Korpus Dewan Mahasiswa (Dema) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri Seluruh Indonesia (PTKIN), Ongky Fachrur Rozie, melakukan audiensi dengan staf khusus presiden Aminuddin Makruf Jumat (6/1/2020) kemarin. Dalam konferensi persnya, Ongky jika dirinya mewakili seluruh Dema PTKIN untuk menolak UU cipta kerja.
Namun, hal ini dibantah oleh Dema PTKIN Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (Uinsa). Pasalnya, sebelum audiensi dilakukan tidak ada koordinasi apapun dengan Dema PTKIN.
Nawir, Dema Uinsa mengaku tidak pernah tau mengenai agenda yang diadakan oleh Korpus Dema PTKIN se-Indonesia tesebut.
"Audensi tersebut tidak di musyawarahkan dengan seluruh ketua Dema PTKIN se Indonesia. Sehingga saya bingung, Ongky membawa aspirasinya siapa," ujarnya, dalam siaran pers, Minggu (8/11/2020).
Nawir menambahkan, melihat dari kejanggalan tersebut ia menduga bahwa gerakan mereka hanya dilatar belakangi politik.
"Kalau dia mewakili kampus-kampus PTKIN seharusnya konfirmasi kepada seluruh ketua Dema-nya, sehingga saya menganggap bahwa gerakan itu adalah gerakan politis," imbuhnya.
Sebelumnya, Staf Khusus Presiden RI, Aminuddin Maruf, menerima perwakilan aktvis mahasiswa di lingkungan istana negara terkait protes terhadap Undang-Undang Cipta Kerja, Pada Jumat, (6/11/2020).
Kali ini berasal dari Dewan Mahasiswa (Dema) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri Seluruh Indonesia.
Dalam audiensi tersebut Ongky Fachrur Rozie selaku Koordinator Pusat Dema PTKIN se-Indonesia mengatakan bahwa pihaknya mengkritisi sejumlah pasal dalam Undang-undang Cipta Kerja.
(wan/abi)
Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di
Google News.
URL : https://portaltiga.com/baca-10906-dema-ptkin-uinsa-anggap-audiensi-korpus-dema-ptkin-hanya-politis