Portaltiga.com - Warga sekitar Waduk Jurang Kuping, Kelurahan Benowo, Kecamatan Pakal, resah. Sebab, di lokasi
wisata alam itu telah berdiri warung remang-remang yang dijadikan tempat praktik maksiat terselubung.
Seperti diketahui Waduk Jurang Kuping sebelumnya merupakan area camping ground dan wilayah resapan air. Namun, dalam 10 tahun kawasan tersebut justru mengalami penurunan fungsinya sebagai kawasan wisata. Kawasan tersebut justru dimanfaatkan menjadi tempat "
prostitusi alam". Ini karena kurangnya aspek-aspek pendukung kegiatan wisata itu sendiri.
Tokoh masyarakat Jurang Kuping, Nasik mengaku, sejak 10 tahun terakhir muncul warung remang-remang di lokasi wisata alam Waduk Jurang Kuping yang menyediakan layanan karaoke dan miras.
Selain itu, juga mulai marak praktik prostitusi terselubung dengan makin banyaknya wanita pemandu lagu.
"Sudah menyediakan miras plus pemandu lagu atau purel. Apalagi kalau selanjutnya bukan asusila," ujar dia, Selasa (27/10/2020).
Nasik menegaskan, jika warga sekitar Waduk Jurang Kuping sudah sering menyampaikan keluhan atau laporan tersebut ke pihak Kelurahan Benowo maupun Kecamatan Pakal. Sayangnya tidak ada tindakan signifikan dari aparat pemerintahan tersebut.
"Ya, paling hanya dilakukan razia dan KTP-nya disita. Sementara orangnya bebas,"ungkap Nasik.
Menurut dia, warga sekitar Waduk Jurang Kuping dibantu salah satu pondok pesantren di kawasan itu pernah melakukan pertemuan dengan pengelola warung remang-remang yang ada di lokasi wisata Waduk Jurang Kuping. Dari pertemuan tersebut akhirnya di sepakati bahwa jam operasional warung dibatasi hingga pukul 17.00 WIB.
"Tapi kesepakatan tersebut kerap dilanggar. Ya, namanya pulang dalam kondisi mabuk. Bahkan, sampai sekarang masih sering terjadi kecelakaan maupun tawuran," tandas dia.
Dia menambahkan, ketidaktegasan aparat penegak hukum membuat pelaku- pelaku tidak merasa jera akan perbuatan mereka.
Kawasan wisata alam Waduk Jurang Kuping yang masuk wilayah Surabaya Barat dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Gresik sebenarnya dapat menggerakkan perekonomian warga setempat. Hanya saja selama ini kurang ada inovasi dalam pengolahan sektor unggulan setempat sehingga penyerapan sumber daya manusia (SDM) untuk tenaga kerja juga kurang.
Apalagi, sejak lima tahun lalu Pemkot Surabaya berencana merevitalisasi Waduk Jurang Kuping sebagai resapan air. Sehingga nantinya bisa menjadi tempat tujuan wisata, seperti perkebunan, pancingan maupun pemandangan. Selain itu, juga menjadi tempat perkemahan.
Terpisah Camat Pakal Tranggono ketika dikonfirmasi menyampaikan di masa pandemi saat ini kecuali hari Minggu biasanya sepi. "Buka jam 13.00 tutup jam 16.00, hasil pantauan 2 minggu ini. Rencana memang akan kita lakukan penataan," imbuh dia.
(abi/tea)
Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di
Google News.
URL : https://portaltiga.com/baca-10865-ternyata-di-surabaya-masih-ada-tempat-maksiat-terselubung