Baca Juga : Mau Bantu Atasi Corona Tunda Saja Kehamilan
Portaltiga.com - Kasus positif Covid-19 pertama masuk di Indonesia 2 Maret 2020 lalu. Penyebaran Covid-19 terjadi secara cepat dan masif ke-34 provinsi di Indonesia termasuk Jawa Timur. Pemerintah pusat maupun daerah pun mengambil berbagai langkah guna menangani pandemi global tersebut. Mulai dengan imbauan physical distancing, imbauan untuk tetap di rumah, kebijakan bekerja dari rumah (Work From Home), diikuti dengan penetapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa daerah. Pada situasi pandemi, masyarakat juga diminta untuk tidak mengunjungi fasilitas kesehatan jika tidak dalam kondisi mendesak atau darurat. Situasi ini juga berdampak pada pelaksanaan Program Keluarga Berencana khususnya dalam pelayanan kontrasepsi dan keberlangsungan pemakaian kontrasepsi bagi Pasangan Usia Subur (PUS). "Pelaksanaan program Keluarga Berencana mengalami penurunan karena kurang optimalnya pelayanan KB dan terbatasnya akses masyarakat ke fasilitas kesehatan di masa pandemi. Masyarakat takut mendatangi fasker untuk mendapat pelayanan KB," ungkap Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur Drs Sukaryo Teguh Santoso. Hal ini disampaikan dalam kegiatan Sosialisasi Advokasi dan KIE (Komunikasi Informasi Edukasi) Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana). Kegiatan ini dilaksanakan bersama Mitra Komisi IX DRR RI di Masa Pandemi Covid-19 di Kelurahan Karangrejo, Sumbersari, Kabupaten Jember, Senin (18/5/2020). Ancaman serius yang dapat terjadi adalah meningkatnya angka kehamilan sehingga beresiko menimbulkan fenomena Baby Boom di Indonesia, tegas Sukaryo. Diterangkan lebih rinci, data statistik rutin April 2020 mencatat, jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) di Jawa Timur adalah 7.849.073. Sebagian dari PUS ini tidak terlindungi/tidak memakai alat kontrasepsi. Apabila dari sejumlah PUS tersebut secara bersamaan hamil dan melahirkan, maka bisa dibayangkan jumlah bayi yang akan terlahirkan. Tren Kehamilan di Jawa Timur dari Februari ke Maret menunjukkan peningkatan yaitu 229.667 (2,84 % dari Total PUS) pada Februari menjadi 232.287 (2,93 % dari Total PUS) pada bulan Maret. Sedangkan di Kabupaten Jember, menurut data statistik rutin April, penggunaan alat kontrasepsi modern atau Modern Contraceptive Prevalence Rate (mCPR) mengalami penurunan yaitu, 72,52 pada Bulan Maret menjadi 65,92 pada Bulan April. Terdapat kenaikan jumlah PUS yang hamil dari 17.275 pada Bulan Maret menjadi 17.328 di Bulan April. Angka ketidakberlangsungan pemakaian kontrasepsi (tingkat putus pakai/DO) sebesar 2,64 pada Februari menjadi 3,30 pada bulan Maret. Melalui kegiatan ini, Perwakilan BKKBN Jawa Timur ingin ikut berperan mendampingi dan membantu keluarga menghadapi pandemi dengan memberikan informasi yang valid terkait Covid-19. Melalui peran 2000 Penyuluh KB yang ada di Jawa Timur, petugas lapangan dan kader, juga Mobil Unit Penerangan (MUPEN) di Provinsi maupun di Kabupaten/Kota, untuk terus siaga menghadapi wabah Virus Covid-19. Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana terus dilakukan, dengan menambah substansi isi pesan terkait informasi Covid 19. Dalam melaksanakan upaya tersebut, Perwakilan BKKBN Jawa Timur perlu dukungan mitra kerja terkait di setiap tingkatan. Sukaryo juga mengharapkan dukungan seluruh mitra kerja, untuk turut mengajak masyarakat utamanya Pasangan Usia Subur untuk aktif dalam program Bangga Kencana, dengan tetap merencanakan kehamilan dan atur jarak kelahiran di masa Pandemi Covid-19 ini. Sangat disarankan untuk menunda kehamilan selama masa pandemi, karena sulitnya akses ke fasilitas kesehatan, dan perubahan hormonal di masa kehamilan menyebabkan ibu lebih rentan terhadap penyakit. Pada kesempatan tersebut, diagendakan penyerahan bantuan berupa 20 Alat Pelindung Diri untuk Praktek Mandiri Bidan, dan pembagian sejumlah 1000 paket bahan pokok secara door to door bagi masyarakat sekitar yang terdampak pandemi Covid-19. Hadir juga Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Jember, anggota Komisi IX DPR RI, Ir H Nur Yasin MBA MT, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Drs Sukaryo Teguh Santoso MPd, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak & Keluarga Berencana Kabupaten Jember, perwakilan Penyuluh Keluarga Berencana, dan perwakilan Bidan Praktek Mandiri Kabupaten Jember. (gbs/abi)Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.
URL : https://portaltiga.com/baca-10369-dampak-covid-19-banyak-warga-tak-pakai-alat-kontrasepsi