Umum

Warga Surabaya Sambat Dampak Finansial Corona

Baca Juga : Kasus DBD di Sampang Meningkat, Ini Imbauan DPRD Jatim

Portaltiga.com - Masyarakat Surabaya sudah banyak yang mulai merasakan gangguan finansial karena merebaknya virus corona. Keluhan ini disampaikan warga kepada anggota DPRD Jatim Hadi Dediansyah saat melaksanakan jaring aspirasi. Dalam silaturahmi yang dilakukan di Kelurahan Sememi Kecamatan Benowo dan Manukan Karya Kecamatan Tandes, Dedi mendatangi rumah salah satu warga yang dihadiri 6 orang perwakilan warga. "Di gang-gang kampung, warung-warung banyak yang sepi pembeli karena banyak warga yang memilih berdiam di rumah. Warkop di perkampungan juga diminta untuk tutup dan tidak boleh ada yang bergerombol," ujar politisi Partai Gerindra ini, Selasa (31/3/2020). Mereka, kata Dedi, juga menyampaikan banyak warga yang kehilangan pekerjaan karena dirumahkan oleh perusahaan karena takut virus corona. Baru dua minggu kebijakan ini, warga menyatakan sudah merasakan dampak untuk perekonomian mereka. Bahkan mereka menanyakan kalau darurat ini berlangsung sampai dua bulan dan seterusnya maka akan membunuh kehidupan warga. "Mereka mengatakan sampai dengan saat ini belum ada kebijakan pemerintah untuk membantu warga dengan munculnya kesulitan ekonomi terkait kondisi saat ini," ungkapnya. "Yang ironis kebutuhan pembagian masker dan hand sanitezer yang digembor-gemborkan Pemkot Surabaya sampai saat ini masih banyak masyarakat yang belum menerima. Padahal hal itu di butuhkan warga saat ini," lanjut wakil rakyat dari Dapil I. Dengan kondisi yg serba darurat sekarang ini, ia mengharap dengan sangat peran dan aksi nyata pemerintah, baik itu Pemkot Surabaya, Pemprov Jatim dan Pemerintah Pusat harus betul-betul merealisasikan apa yang menjadi program pada situasi darurat ini secara langsung ke sasaran. "Jangan hanya sebatas mendata dan imbauan saja. Rakyat saat ini butuh sentuhan langsung terutama APD dan bantuan persediaan makanan," paparnya. Wakil Ketua Komisi A DPRD Jatim ini juga meminta agar APBD yang sudah dialokasikan untuk penanganan ini, harus segera direalisasikan untuk memenuhi keperluan masyarakat yang sudah mulai merasakan dampak akibat kebijakan yang dibuat terkait penyebaran virus ini. "Jangan sampai rakyat malah mati akibat himpitan kesulitan ekonomi dibalik kebijakan yang ingin memutus rantai penyebaran virus ini. Semua harus berjalan seiring, rantai penyebaran vuris terputus dan masyarakat tidak kesulitan dalam perekonomian dan kebutuhannya," pungkas Dedi. (ars/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait