Baca Juga : MKGR Jatim Peduli Seniman Terdampak Corona
Portaltiga.com - Para pemimpin dunia mulai mengencangkan ikat pinggang menghadapi penyebaran wabah virus corona (covid-19) yang terus memburuk. Statistik korban yang terus melonjak di berbagai belahan dunia mengharuskan para pengatur kebijakan mencari solusi terbaik dalam mengendalikan situasi pelik ini. Melansir data WHO per Jumat (20/3) sore, setidaknya sebanyak 246.522 orang positif virus corona dengan angka kematian mencapai 10.049 jiwa. Berbagai cara pun dilakukan untuk meminimalisir penyebaran wabah tersebut, dari imbauan meningkatkan kebersihan diri, penerapan konsep social distancing di ruang publik hingga kebijakan kerja dan belajar dari rumah. Agar sebuah kota tidak memberlakukan lockdown perlu dilakukan penyemprotan disinfektan secara serentak. Hal ini disampaikan drh Oktofan Iwan, konsultan kesehatan dan koordinator tim sanitasi Komunitas Masyarakat Peduli Lingkungan. "Di hari yang sama, seluruh penduduk kota Surabaya harus melakukan pembersihan sanitasi dengan menggunakan disinfektan. Jadi mulai dari tingkat keluarga, RT, RW, kelurahan dan kecamatan pada hari yang sama," kata Iwan, yang diberi kepercayaan melaksanakan penyemprotan disinfektan di Gedung DPRD Jawa Timur, Sabtu (21/3/2020) lalu. Menurut dia, mulai dari yang ranah kecil di rumah sampai di jalan protokol dan area publik itu melakukan sanitasi secara serentak. "Itu insya Allah kota yang kita tempati tidak perlu melakukan lockdown," tegasnya. Iwan menyayangkan bahwa selama ini penyemprotan disinfektan ini masih bersifat parsial. "Artinya, satu wilayah menggunakan disinfektan, di sebalah tidak. Itu masih belum bisa membunuh virus," jelasnya. Iwan menjelaskan, semua makhluk hidup itu diberi Tuhan untuk membelah diri dan berkembang biak. Seperti Virus Corona yang juga berusaha untuk sembunyi supaya tidak bisa dibasmi. "Nah, kalau serentak dan bersama jadi tidak cukup dengan sosial distance yang ada dirumah, tapi pada waktu sosial distance ini yang kenapa pemerintah atau daerah yang terpapar itu melakukan kerja bakti massal pada hari yang sama," terangnya. Dengan begitu, Kota Surabaya tidak akan seperti di Italia yang lockdown. "Kita kasihan dengan masyarakat, ayo kita bareng-bareng. Kita suport dan membantu pemerintah dan masyarakat pasti juga siap membantu," imbuhnya. (abd/abi)Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.