Umum

Kosgoro Desak Pemerintah Transparan Kemampuan Recovery Ekonomi

Baca Juga : MKGR Jatim Peduli Seniman Terdampak Corona

Portaltiga.com - Pendemi Covid-19 telah memunculkan dampak kurang baik bagi para pelaku ekonomi khususnya UMKM. Pemerintah dinilai tidak transparan dalam penanganan kasus Corona ini. Ketua PDK Kosgoro 1957 Jatim Yusuf Husni mengatakan pemerintah kurang terbuka soal kondisi penanganan Covid serta kemampuan keuangan. Harusnya pemerintah menyampaikan ke masyarakat, berapa kemampuan anggaran untuk mencukupi kebutuhan hidup. Kalau tidak mampu ya jangan malu sampaikan saja, tidak perlu ditutupi seakan-akan mampu, kata Yusuf, Selasa (12/5/2020). Dengan keterbukaan pemerintah, maka penanganan Covid-19 ini bisa dilakukan secara bersama-sama atau gotong royong. Dimana yang mampu bisa membantu yang kurang mampu. Saya yakin budaya masyarakat kita gotong royong akan tumbuh kalau pemerintah terbuka, jelasnya. BACA JUGA: DPD Golkar Jatim Bagikan 41.500 Paket Sembako Ramadan Apalagi kondisi riil di masyarakat yang banyak terjadi adalah munculnya orang miskin baru. Dimana orang miskin baru ini adalah mereka yang selama ini hidup dinamis dan aktif. Seperti para pelaku UMKM mulai dari warung makan, cafe, penjahit, travel, percetakan dan sejenisnya. Mereka diminta tutup selama PSBB, tapi kebutuhan mereka tidak dicukupi, sebut politisi Golkar ini. Selama ini pemerintah hanya memberikan bantuan kepada mereka yang terdata sebagai warga miskin. Tapi untuk orang miskin baru, khususnya yang kehilangan mata pencaharian sejak pemerihtah menerapkan sejumlah kebijakan di saat pendemi Covid-19 ini, tidak diperhatikan. Padahal pelakuk UMKM harus diperhatikan, karena dari mereka ini recovery ekonomi bisa tercapai ketika pendemi berakhir, cetus anggota DPRD Jatim 2004-2009 ini. Ditambahkan Yusuf, pemerintah juga perlu disiplin dalam menjalankan aturan aturan yang sudah dibuatnya. Seperti menggunakan masker dan jaga jarak selama PSBB. Mewajibkan masyarakat pakai masker tapi maskernya ngga disediakan. Mewajibkan masyarakat diam di rumah tapi kebutuhan hidupnya tidak dipenuhi. Pemerintah harus konsekuen dengan keputusannya, tegas Yusuf. Keadaan inilah yang kemudian menggugah Kosgoro 1957 dalam beberapa hari ini melakukan pembagian masker dan sembako kepada masyarakat umum. Seperti yang dilakukan hari Selasa 12 Mei 2020 di Pasar Kedungsari Surabaya dan berbagi masker di ruas Jalan Taman Apsari. Masyarakat berebut hanya untuk bisa punya masker, semoga dengan kegiatan ini memicu yang lain untuk saling membantu satu sama lain, pungkas dia. (abd/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait