Baca Juga : KPU Surabaya Akan Gelar Debat Publik Pilwali Surabaya 2024, Tayang di Dua Televisi
Portaltiga.com - Menjelang Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2020/2021 diprediksi kembali membuat masyarakat resah seperti tahun sebelumnya. Hal itu diungkapkan Bakal Calon Wali Kota Surabaya Irjen.Pol (Purn) Drs. Machfud Arifin. Menurutnya PPDB sistem zonasi ini menimbulkan banyaknya keresahan masyarakat dan juga sekolah dan itu harus ada evaluasi yang di lakukan di Dinas Pendidikan. Jangan sampai orang yang punya kemampuan dan mempunyai prestasi yang bagus tidak bisa sekolah di sekolah yang dituju karena beda tempat. Tentunya sistem pendidikan di Surabaya ini harus di evaluasi lah, ungkapnya. Jangan sampai orang yang pintar karena selisih satu jalan (tempat tinggal,red) tapi bukan jalannya dia tidak bisa sekolah di dekat situ. Yang kita harapkan bukan seperti itu, tegas Machfud Arifin. Menurut Kapolda Jatim ini, selama itu regulasi yang dibuat oleh pemerintah daerah itu bisa dirubah. Intinya jangan sampai masyarakat itu resah. Untuk regulasi itu apa ditingkat pusat atau hanya sekedar regulasinya wali kota saja kita. Akan rumuskan bagaimana masyarakat ini bisa terlayani dengan baik dalam dunia pendidikan, katanya. Selain itu, salah satu yang menjadi pertimbangan juga memperdayakan sekolah-sekolah swasta. Machfud Arifin mengatakan, dalam sistem pendidikan ini harus ada keseimbangan antara sekolah swasta dengan sekolah negeri. Ini harus ada keseimbangan lah, swasta juga penting, negeri juga penting. Jangan sampai sekolah swasta ini mati. Jangan juga hanya negeri saja yang dibesar-besarkan, dan swasta tidak diperhatikan. Kalau seperti itu sekolah-sekolah swasta ini nantinya pelan-pelan akan tutup, terangnya. (tea/tea)Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.