Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.
Juni Tarif Listrik Naik, Pendapatan PLN Jatim Akan Bertambah
Portaltiga.com-Kenaikan tarif listrik per awal juni untuk semua golongan, hal ini akan mendongkrak pendapatan PLN Distribusi Jawa Timur di bulan Juni akan bertambah Rp 800 juta. Dengan kenaikan tarif yang tidak diberlakukan untuk seluruh pelanggan tersebut, dipastikan pendapatan PLN Distribusi Jatim akan meningkat dibanding bulan sebelumnya.
Deputy Manager Komunikasi dan Bina Lingkungan PT PLN (Persero) Distribusi Jatim, Pinto Raharjo, mengatakan, kalo dihitung pendapatan dengan naiknya tarif listrik itu kami bisa merapun tambahan sekitar Rp 800 juta.
Ia mengakui, kenaikan tarif listrik per awal Juni tahun ini memang tidak terlalu besar. Pelanggan RI misalnya, jika dikalkulasi kenaikan tarifnya hanya dikisaran Rp 3.000-Rp 7.000 saja dari total tagihan yang harus dibayar setiap bulannya.
Kenaikan tarifnya hanya dibebankan kepada pelanggan golongan tarif adjustment (TA), atau golongan pelanggan PLN yang tarifnya disesuaikan dengan fluktuasi harga minyak mentah dunia, laju inflasi, dan nilai tukar rupiah terhadap dollar.katanya, kepada wartawan, di ruang Humas PLN Jatim, Rabu (08/06/16).
Pinto menjelaskan, dalam setiap bulan pendapatan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur, mencapai Rp 2 triliun. Sampai akhir tahun PLN Jatim menargetkan pendapatan mencapat Rp 26 triliun, naik dibanding tahun 2015 lalu yang mencapai Rp 24 triliun.
Dengan pertumbuhan jumlah pelanggan baru dan mulai stabilnya pertumbuhan ekonomi Jawa Timur, tambah Pinto Raharjo, PLN Jatim sangat optimis target pendapata tahun ini akan tercapai. Apalagi hingga bulan Mei tahun ini, pendapatan kami sudah mencapai Rp12,3 triliun.katanya.
Menurutnya, tarif listrik tersebut dinaikkan sebesar Rp 11 per KwH, dari Rp 1.353 per Kwh menjadi Rp 1.364 per Kwh, penyesuaian tarif ini berlaku mulai awal Juni 2016. Dari beberapa pelanggan PLN yang terkena kenaikan tarif tersebut, masing masing pelanggaran rumah tangga 1 (RI) dengan daya 1300 VA dan 2200 VA. Selanjutanya pelanggan R2 dengan daya 3500 VA hingga 5.500 VA, dan R3 dengan daya 6.600 VA keatas, serta pelanggan bisnis 2 (B2), juga ada pelanggan publik (P1) dengan daya 6.600 VA hingga 200 KVA.
Lebih lanjut, Pinto, menambahkan, pelanggan B3 dan industri 3 (13) dan pelanggan P2 dengan daya 200 KVA serta pelanggan 14 dengan daya 30.000 KVA dan P3 juga mengalami kenaikan yang sama sejak awal Juni ini. Untuk tarif adjusment memang selalau dilakukan evaluasi setiap bulannya sambil disesuaikan fluktuasi rupiah dan harga minyak mentah dunia.
Karena bulan Mei kemarin laju inflasi alami kenaikan akibat kenaikan harga pokok jelang ramadhan, maka tarif listrik adjusment pun ikut naik namun tidak besar kenaikannya, hanya menyesuaikan inflasi saja.ungkapnya. (Trish)