Baca Juga : Misteri Sum Kuning, Jenderal Hoegeng dan Orde Baru
Portaltiga.com - Komunitas Timur Lawu mengadakan acara jelajah wisata sejarah Der Groote Postweg (Jalan Raya Pos). Kegiatan yang berlangsung selama dua hari satu malam mulai 25-26 Agustus 2018 ini berusaha untuk mengenalkan kembali sejarah jalan raya pos yang melintasi beberapa kota di Jatim. Penjelajahan pertama dimulai dari Kantor Pos yang berada di Taman Apsari Surabaya. Direktur Eksekutif Komunitas Timur Lawu menjelaskan asal muasal tempat yang berada di depan Grahadi ini yang dulunya adalah kandang kuda. "Semula Gedung Grahadi menghadap ke Kalimas dan kantor Pos ini adalah bagian belakang dari komplek Gedung. Dan Kantor Pos ini dulunya adalah kandang kuda," ujarnya. Ia juga menjelaskan setelah Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Daendles membuat Jalan Raya Pos, akhirnya, bagian kompleks dibelah untuk dijadikan jalan. "Wajah Mukanya pun dirubah menghadap ke selatan, dan halaman belakang terpaksa dipotong untuk membuat jalan," jelas pria lulusan Ilmu Sejarah Unair ini. Hingga kini, bangunan Kantor Pos tetap masih berdiri kokoh dan menjadi tempat nongkrong yang asik bagi anak muda, karena kini telah tersedia kedai kopi di bagian belakangnya. (tea)Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.