Baca Juga : AHY Raih Doktor Cumlaude, dr Agung: Ini jadi Motivasi Kader dan Generasi Muda
Portaltiga.com - Jangan remehkan dan sia-siakan kulit udang. Di tangan mahasiswa Universitas Airlangga kulit udang itu menjadi bermanfaat. Tim Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) Fakultas Farmasi, berinovasi kitosan kulit udang bisa menjadi handsanitizer Chi-Touch berbahan alami bebas alkohol. Hasil inovasi itu kemudian oleh tim PKMK yang beranggotakan Galuh Primadani, Yenni Desilia Indahsari, Nabilah Lutfi, Ajeng Della Sari, dan Kholidah Febriani, ditulis dalam karya ilmiah. Proposal ini berhasil lolos dari seleksi yang dilakukan oleh Kemenristekdikti dan memperoleh dana pengembangan dalam program PKM 2018 Dikti. Diakui oleh Galuh Primadani selaku ketua Tim PKMK ini bahwa di era modern saat ini masyarakat cenderung tertarik dengan produk instan dan praktis, tidak terkecuali produk pembersih tangan. Masyarakat cenderung memilih produk yang bisa memberikan solusi cepat, efektif, murah, dan mudah dibawa. "Keberadaan sabun dan air terkadang tidak sesuai dengan yang diinginkan. Air yang tersedia tidak bersih, sabun yang digunakan bersama-sama, dan tempat cuci tangan yang kurang bersih dapat memantik kekhawatiran atas kebersihan dan kesehatan pengguna," terang Galuh kepada portaltiga.com, Ahad (1/6/7/2018). Produk handsanitizer hadir sebagai jalan keluar dari permasalahan tersebut. Namun, tambah Galuh, mayoritas gel handsanitizer yang beredar di pasaran masih banyak yang menggunakan alkohol, dan itu dirasa kurang aman terhadap kesehatan karena alkohol merupakan pelarut organik yang dapat melarutkan lapisan lemak dan sebum pada kulit yang berfungsi sebagai pelindung terhadap infeksi mikroorganisme. Selain itu, alkohol mudah terbakar dan pada pemakaian berulang menyebabkan kekeringan dan iritasi pada kulit. Dipilihnya pemanfaatan kitosan sebagai antibakteri karena sesuai literatur, kemampuan muatan positifnya yang dapat berinteraksi dengan permukaan sel bakteri yang bermuatan negatif, sehingga dapat mengganggu pertumbuhan koloni bakteri, dan handsanitizier berbahan kitosan ampuh untuk membunuh bakteri Escherichia Coli, Listeria Innocua dan Staphylococcus Aureus. Kepada calon pengguna (konsumen), lanjut Galuh, disarankan tidak perlu khawatir dengan aroma yang timbul dari kulit udang. Karena bahan baku kitosan tersebut sudah melalui beberapa reaksi hidrolisis dan proses diasetilasi, sehingga aroma khas kulit udang tidak timbul lagi. Selain itu, produk Chi-Touch karya Galuh Dkk ini hadir dengan beberapa varian aroma yang segar. Diantaranya aroma jeruk, vanila, strawberry, dan anggur. Produk ini sudah dipasarkan, dan dapat dibeli dengan harga Rp 12.500,00/botol isi 50 mL. Harga ini diyakini cukup terjangkau dibandingkan dengan manfaat dan keamanan yang diperoleh dari produk ini. Pada produksi yang pertama, sebanyak 75 botol Chi-Touch sudah ludes terjual dan tersebar di berbagai daerah di Pulau Jawa, seperti Surabaya, Gresik, Pasuruan, Sidoarjo, Madiun, Kediri, Jogjakarta, dan Jakarta. Menurut Galuh, saat ini produk Chi-Touch sedang dalam tahap pengurusan registrasi di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) agar menjadi produk yang dapat dijual bebas di masyarakat. (doy/abi)Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.