Baca Juga : Tokoh Madura se-Kota Malang Bertekad Menangkan Risma-Gus Hans
Portaltiga.com - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Jawa Timur (Jatim), Kusnadi mengatakan pentingnya independensi mahasiswa dalam setiap momen politik. Sikap independen mahasiswa harus terwujud dalam bentuk terciptanya perubahan, dimana mahasiswa berguna bagi semua kalangan. Hal itu disampaikan Kusnadi dalam acara Pelatihan Kader Lanjutan ( PKL) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di aula Pondok Pesantren(Ponpes) Al Ma'ruf, Kediri, Kamis (1/3/2018). Dijelaskan, mahasiswa harus mempunyai andil yang cukup besar dalam arus politik demokrasi ini. Terlebih menjelang pesta demokrasi di Jatim. Karena peran mahasiswa menjadi salah satu penentu arus perubahan bagi bangsa ini. Sebagai insan yang terpelajar, lanjutnya, mahasiswa harus lebih cerdas dalam menangkap peluang, serta mengurai isu politik yang mengemuka. Perlu juga mewaspadai adanya bangunan isu yang ingin adanya benturan ormas. Lebih penting harus mewaspadai isu-isu yang berhubungan dengan kultur dan budaya masyarakat Jatim," ujarnya. Mahasiswa yang berada pada usia muda memiliki peran penting bagaimana dalam menentukan sikap politik, utamanya di Jatim. Disini yang menjadi keberpihakan mahasiswa adalah sikap independensi. Mahasiswa harus menjunjung tinggi kebebasan hak seorang mahasiswa dalam menentukan sikap politik," ucapnya. Menurutnya, keberpihakan mahasiswa harus jelas dan terukur. Mahasiswa harus mampu membaca kiprah politik calon gubernur Jatim yang telah memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan di Jatim. "Siapa yang sudah memberikan kontribusi positif bagi Jatin selama ini?. Tentu ini mengandung cara pandang yang berbeda tapi saya meyakini bahwa mahasiswa mampu mengurai hal itu," tutur wakil ketua DPRD Jatim ini. Independensi mahasiswa menjadi penting, mengingat adanya usaha menarik-manarik mahasiswa terutama PMII dalam pusaran Pilgub. Ini mengingat salah satu bakal Calon Gubernur adalah alumninya. Hal ini akan berbenturan dengan konstelasi politik kekinian, dimana ada salah satu kandidat mendapat banyak dukungan serta apresiasi dari para kiai se-Jatim untuk melanjutkan misi perubahan. Untuk mewujudkan perubahan salah satu barometernya adalah mahasiswa yang mempunyai kredibilitas tinggi dan upaya keras untuk memperbaiki keadaan di provinsi Jatim secara utuh. Perlu dipikirkan ukuran yang terukur terhadap pemimpin jatim kedepan," tandasnya. Oleh karena itu, Kusnadi meminta mahasiswa jangan mau diberikan janji, tetapi program dalam setiap kampanye. Sebab program bisa diulas, dibedah dan diawasi. Apakah program tersebut bersentuhan secara riel dengan kebutuhan dasar masyarakat. Mahasiswa harus cerdas dalam menangkap peluang ini," tegasnya. (bmw/abi)Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.