Antisipasi Merapi Meletus, BPBD Boyolali Minta Warga Yang Ada Di KRB III Segera Mengungsi

Baca Juga : BPBD Gelar Rakor Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana se-Jatim

Portaltiga.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, menghimbau kepada masyarakat yang bermukim di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III agar mengungsi lantaran peningkatan aktivitas Gunung merapi yang meningkat dari normal menjadi waspada. Daerah Boyolali yang masuk KRB III yaitu Dukuh Stabelan dan Takeran, Desa Tlogolele, Kecamatan Selo. Wilayah tersebut masuk dalam jarak 3 km dari puncak Gunung Merapi, yang diminta dikosongkan dari aktivitas warga. "Sambil menunggu status Gunung Merapi berikutnya, agar tetap waspada dan diimbau untuk mengamankan diri dulu khususnya untuk warga Dukuh Stabelan dan Takeran, karena (jarak dari puncak Merapi) kurang dari 3 kilometer," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Boyolali, Purwanto, di kantornya Selasa (22/5/2018). Warga dua dukuh tersebut tadi malam mengungsi ke gedung TPPS desa Tlogolele, setelah aktivitas Gunung Merapi meningkat. Terdapat 362 jiwa dari kedua dukuh itu yang mengungsi. Namun, pagi tadi warga kembali ke rumahnya masing-masing setelah situasi dinilainya aman. "Tetapi imbauan dari BPPTKG, jarak 3 km dari puncak harus dikosongkan, diamankan," imbuhnya. Pihaknya pun telah menyiapkan logistik untuk para pengungsi. Selain itu juga menditribusikan masker jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Masker saat ini sudah didistribusikan ke tiga kecamatan yang berada di lereng Merapi, yaitu Kecamatan Selo, Musuk dan Cepogo. "Bahkan untuk Desa Tlogolele, masker sudah disiapkan di Balai Desa (Tlogolele)," ujar dia. Untuk menyikapi peningkatan status gunung Merapi, Pemkab Boyolali siang ini juga menggelar rapat koordinasi di kantor Bupati. Rakor dipimpin Wakil Bupati Boyolali, diikuti Sekda dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. "Siang ini kita Rakor dengan Pak Wakil Bupati, Bu Sekda dan Kepala OPD terkait, berkait dengan penanganan dan tindak lanjut apabila terdapat pengungsian dengan jumlah besar karena kenaikan status (Gunung Merapi). Untuk antisipasi itu. Mudah-mudahan peningkatan status tidak membuat panik warga," pungkas dia. (dtc/tea)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait
Berita Terpopuler
Berita Terbaru