Politika

Emil Dardak dan KH Maimun Zubair Hadiri Haul Sayyid Alawi Al-Maliki di Pasuruan

Baca Juga : PKS Jatim Wait and See Soal Paslon di Pilgub 2024

Portaltiga.com - Calon Wakil Gubernur Jawa Timur nomor urut 1, Emil Elestianto Dardak semakin membuat peta politik Pasuruan berubah. Terlebih intensitas kunjungannya dalam dua pekan terakhir di Pasuruan, yang disebut sebagai kandang Paslon nomor urut dua, Gus Ipul-Puti. Setelah siang hari menghadiri acara Deklarasi LMDH se-Jawa Timur untuk Khofifah-Emil di Pandaan, sore harinya Emil Dardak bersama KH. Maimun Zubair menghadiri haul Sayyid Alawi Al-Maliki ke-14 di PP. Anwarul Maliki, Sukorejo, Pasuruan, Selasa (5/6/2018). Emil Dardak yang datang mengenakan baju Koko berwarna putih ini langsung disambut hangat pengasuh pesantren, KH.Abdullah Munif Ma'ruf yang telah lama menantinya. Dalam acara tersebut, Emil Dardak duduk bersama KH Maimun Zubair, kyai-kyai Pasuruan dan para Habaib. Pendiri PCI NU Jepang ini tampak sangat khidmat melantunkan tahlil dan doa bersama ratusan jamaah Setelah tahlil, Emil Dardak dan KH. Maimun Zubair terlihat mengobrol lama dan memberi wejangan kepada Bupati Trenggalek non aktif ini. Emil Dardak yang duduk bersila layaknya santri di depan Kyai tampak sangat khidmat mendengarkan wejangan dari sesepuh NU ini. "Saya bersyukur bisa hadir di haul Sayyid Alawi Al-Maliki, dimana beliau adalah guru dari para ulama termasuk Mbah Maimun Zubair. Tentunya kami hadir disini silaturahim dan haul," katanya ditemui seusai acara. Ditanya soal wejangan dari Mbah Maimun Zubair, suami Arumi Bachsin ini menjelaskan bahwa KH Maimun Zubair mengingatkan dirinya untuk berdoa di waktu mustajab diantaranya ketika akan berbuka puasa. Harapannya agar diberikan kelancaran dalam ikhtiar dalam Pilgub Jatim 2018. "Kebetulan beliau adalah panutan dari salah satu partai PPP pengusung kita maupun seluruh warga Nahdliyyin.Jadi tentunya kami nyambung dalam pembicaraan tadi dengan beliau," tambahnya. Ditambahkan olehnya, bersilaturahmi ke pesantren-pesanteen memang menjadi agenda rutinnya. Hal itu dilakukan terlebih untuk menerima wejangan kyai agar menjadi menjadi pemimpin yang bisa menjalankan harapan para kyai untuk Jawa Timur yang baik ke depannya. "Kita datang ke kyai tidak untuk sekedar mengkalim restu. Tetapi bagi kami, kita harus menjadi pemimpin yang bisa menjalankan harapan para kyai dalam membangun masyarakat yang sesuai prinsip kita dalam Jatim Berkah. Jadi klaim dukungan bukan yang utama. Tapi masyarakat akan tahu mana yang terbaik," ucapnya. (tim/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait