Ekbis

Diekspor ke Arab, Ikan Patin Jatim Jadi Menu Jamaah Haji Indonesia

Baca Juga : Khofifah Kunjungi Jamaah Haji Sakit di KKHI Mekkah

Portaltiga.com - Pasar ikan patin di Jatim dalam beberapa tahun terakhir cukup menggembirakan. Bahkan ikan air tawar ini banyak diminati di Eropa. Kini juga siap diekspor ke Arab Saudi untuk menu jamaah haji Indonesia. "Ikan Pati ini juga akan menjadi menu bagi jamaah haji dan umroh dari Indonesia," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jatim Heru Tjahjono pada wartawan, Jumat (20/4/2018). Ia mengatakan, pemprov saat ini tengah berusaha meningkatkan produksi ikan patin. Melihat potensi permintaan pasar yang lumayan besar. Pasalnya untuk kualitas, tak kalah dengan ikan dori yang biasa disajikan di restoran. "Ikan patin saat ini banjir permintaan. Karena ini ikan lokal yang sama dengan ikan dori," ujar Heru. Ditetangkan, produksi ikan patin saat ini sudah meningkat. Pada 2017 saja yang dihasilkan telah melebihi target. Dari 6.180 ton, realisasinya mencapai 7.563 ton. Sebanyak 154 ton diantaranya diekspor. Negara Eropa menjadi tujuan utama pengiriman ikan patin. "Kebetulan Vietnam di banned, sehingga kita bisa masuk ke Eropa," tegasnya. Ikan patin yang diekspor ini, lanjutnya, sudah melewati pengujian standard kelayakan pengolahan dan telah melalui kualiti kontrol. Begitu juga dengan pengepakannya, ikan patin ini difillet. Pemprov pun mendorong dengan memberikan bantuan dan penambahan kapasitas serta lahan baru usaha fillet patin. Dengan begitu, Heru menargetkan produksinya bisa mencapai 10 ribu ton tahun 2018. "Ini merupakan program hulu hilir pak gubernur. Mulai dari perhatian pada pembudidaya, sampai ke packagingnya. Yakni dengan fillet patin," urainya. Ada beberapa wilayah di Jatim sudah mulai produksi patin. Dari 38 kabupaten/kota terbanyak masih dari Tulungagung. Produksi di kabupaten ini bisa memenuhi kebutuhan 50 ton perhari. "Kami terus berupaya meningkatkan kualitas ikan dengan cara memberikan penyuluhan terhadap cara budidaya yang baik," bebernya. Selain ikan patin, Heru menyebutkan, yang lagi difokuskan juga adalah ikan lele. Kandungan nutrisi ikan ini sangat dianjurkan bagi pertumbuhan anak. Hanya saja tinggal sekarang mengubah persepsi kotor pada ikan lele. "Ikan lele di Jatim itu masuk yang terbaik. Setelah melewati verifikasi. Tinggal sekarang persepsinya yang diubah. Kami lakukan visible terus terhadap para pembudidaya," tandasnya. (abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait