Politika

Pesan Uskup Surabaya untuk Khofifah Terjawab dengan Nawa Bhakti Satya

Baca Juga : Risma Siap Kembangkan Program Pahlawan Ekonomi ala Surabaya di Jatim

Portaltiga.com - Pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak melaksanakan kunjungan di Keuskupan Surabaya di Kompleks Gereja Katederal Hati Kudus Yesus, Surabaya, Jumat (23/2/2018). Ada beberapa titipan penting kepada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jatim ini dari Uskup MGR Sutekno PR. Diantaranya yakni masalah kesehatan dan kerukunan beragama. Tadi saya sudah katakan mengenai kesehatan. Kalau dukungan ya, doa, ujar Uskup Sutekno sembari tersenyum. Romo Eko Budi Susilo yang turut menyambut kedatangan Khofifah-Emil menambahkan, siapapun yang memimpin Jatim kedepan harus bisa membawa kualitas kesehatan. Dengan begitu, tidak ada lagi cerita susahnya mencari tempat berobat di provinsi dengan penduduk 38 juta jiwa ini. Dan juga semakin baiknya komunikasi antarumat beragama, kata Romo Eko. Menanggapi hasil pertemuan, Khofifah menilai pertemuan tersebut menjadi penting baginya. Pasalnya, dari silaturahmi ini dapat saling membangun pemikiran. Sehingga proses yang terbangun dalam pertarungan pilgub Jatim 2018 nantinya bisa menyerap semua pemikiran masyarakat di Jatim. Sementara menanggapi pesan dari Uskup Sutekno, mantan menteri sosial itu menuturkan bahwa kualitas kesehatan sangat penting terutama dalam menyisir masyarakat kurang mampu. Selain terus menyiapkan infrastruktur kesehatan yang masih dirasa kurang memadai. 'Sesuai kualifikasi sebuah rumah sakit yang handal dalam Nawa Bhakti Satya (program kerja) itu ada sembilan. Yang terkait kesetaraan dengan layanan kesehatan itu ada bhakti kita yang keempat yakni, Jatim Cerdas dan Sehat, kata Khofifah. Di dalam Jatim Cerdas dan Dehat inilah, pesan Uskup Sutekno terwakilkan. Penyisiran terhadap masyarakat miskin yang masih susah berobat ketika sakit dilakukan. Selain pembangunan infrastruktur rumah sakit dengan melakukan kemitraan oleh provinsi. "Pada tataran infrastruktur maka ada Jatim Akses. Nah Jatim akses ini ada infrastruktur daerah, pendidikan, kesehatan dan itu juga untuk infrastruktur salah satunya rumah sakit, bebernya. Sedangkan soal kerukunan umat, Ketua PP Muslimat NU ini pun menyodorkan Jatim Harmoni yang juga terdapat dalam Nawa Bhakti Satya. Dijelaskannya, Jatim harmoni ini adalah bagian untuk membangun kebersamaan dalam memberikan penghormatan dan perlindungan kepada seluruh lini umat beragama, suku dan kewilayahan yang biasa orang mengelompokkan menurut budaya. Apakah Mataraman atau Arek atau Madura atau Tapal Kida atau Osing atau Bromo dan seterusnya. bagaimana sebetulnya dialog budaya dibangun. Dialog seniman dibangun. Tapi jangan lupa dialog antarumat beragama dan dialog intern umat beragama bisa sama-sama. ini akan menjadi strategis untuk membawa kemulyaan masyarakat Jatim, urainya. Ditanya tujuan dari pertemuan apakah juga sebagai langkah kampanye, sambil tersenyum, Khofifah menyampaikan bahwa tujuan kedatangannya selain menyerap aspirasi pemuka agama di Jatim yaitu untuk memperkenalkan diri. Sebab, baginya tanpa berkenalan, maka sulit orang menyukai. "Baru setelah disuka lalu dipilih. Urut-urutannya seperti itu. Tidak ada orang disuka kalau tidak dikenal. Maka kami memperkenalkan diri Khofifah dan Emil kami sowan, tandasnya. Khofifah datang tidak sendirian, dirinya ditemani pasangan di Pilgub Jatim 2018, Emil Elistianto Dardak. Tampak juga istri Emil, Arumi Bachsin dan politisi Nasdem, Vinsensius Awey. (ars/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait