Portaltiga.com - Sebagai program pemerintah yang memiliki target untuk mengenalkan dan menanamkan budaya literasi di tengah masyarakat surabaya, Taman Baca Masyarakat memiliki peran penting dalam mengenalkan budaya literasi di wilayah Kota Surabaya.
Salah Satu Rumah Baca yang ada di Surabaya ialah Taman Baca Masyarakat RW.03 Tembok Dukuh Bubutan. Buka di hari Senin - Sabtu, pukul 13.00-16.00 WIB mengharuskan Risky, petugas Rumah Baca, hadir satu jam lebih awal untuk mempersiapkan Taman Bacaanya kepada pengunjung yang rata-rata berasal dari lingkungan sekitar.
Risky adalah salah satu petugas Taman Baca Masyarakat dari 339 Taman Baca yang ada di Kota Surabaya. Mengabdi selama 1 tahun lebih Risky menganggap rutinitasnya adalah hal yang menyenangkan, meski awalnya ia belum mendapat gambaran tentang pekerjaan yang dilakukannya.
"Pertamanya memang rada bingung sih mas, tapi akhirnya setelah mendapat arahan dari dinas arsip dan perpustakaan yang menaungi kami, akhirnya kami bisa beradaptasi dan menjalankan tugas kami," ujarnya kepada Portaltiga 16/10/2017).
Difasilitasi ribuan buku berbagai kategori dan jadwal pelatihan tentang membuat kerajinan dan usaha lainnya, Taman Buku Masyarakat Tembok Dukuh tempat Risky bertugas telah berhasil merebut hati dan perhatian masyarakat tembok dukuh. Hampir tiap jam buka banyak yang datang dan menikmati fasilitas dan layanan Taman Baca.
"Hampir setiap hari banyak yang kesini, usianya beda-beda sih mas, rata-rata semua segmen ada. Biasanya kalo anak-anak selalu membaca buku dongeng yang ada gambarnya, tak jarang mereka juga ikut program kelas kerajinan, kalo ibu-ibu biasanya buku resep dan tutorial membuat handycraft, bapak-bapak biasanya buku bercocok tanam, beternak dan tak jarang juga tentang agama," terang Risky.
Tak jarang Walikota Surabaya Tri Rismaharini hadir dan meninjau langsung Taman Baca Masyarakat yang ada, dan sering berdiskusi tentang kegiatan dan pelayanan dari masing-masing Taman Baca Mayarakat.
"Biasanya Ibu Risma tiba-tiba datang dan sidak, tak jarang kami para petugas sering diajak sharing mengenai apa saja kendala dan kekurangan dari tempat kami bertugas. Saya senang bu Risma memberi perhatian lebih kepada Taman Baca Masyarakat yang ada di Surabaya, karena beliau ingin dengan hadirnya Taman baca di tengah masyarakat bisa mengurangi hal-hal negatif seperti kenakalan remaja dan Narkoba, dan dapat memberikan berbagai manfaat positif dengan diadakannya kegiatan-kegiatan pelatihan" tambah Risky.
Risky berharap agar Taman Baca dan Masyarakat bisa selalu bekerja sama, dan Taman Baca Masyarakat terus bisa menjadi tempat tumbuhnya generasi yang berbudaya literasi sebagai bentuk reduksi dampak negatif di era sekarang.
(doy/tea)
Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di
Google News.
URL : https://portaltiga.com/baca-3283-tbm-tembok-dukuh-salah-satu-wadah-pelestarian-budaya-literasi-di-surabaya