Baca Juga : Khofifah-Emil Menang 36 Daerah, dr Agung: Bukti Kerja Keras dan Cinta Rakyat Jatim
Portaltiga.com - Langkah Ketua Umum Kadin Jatim La Nyalla Mahmud Mattalitti untuk mundur dari penjaringan calon gubernur (cagub) Jatim di Partai Demokrat menuai apresiasi dari sejumlah kalangan. Salah satunya, pengamat Politik IDM Bin Firman Tresnadi Menurut Firman, langkah itu dinilai tepat untuk memperkuat profil politik La Nyalla sebagai orang yang dinilai tegas oleh publik. Selama ini, citra La Nyalla adalah orang yang tegas. Dengan langkah mundur dari Demokrat semakin mempertegas profil politik dirinya. "Ibarat main catur, langkah La Nyalla ini membuat posisinya makin kuat di bidang permainan politik jelang Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur. Langkah La Nyalla ini, cenderung berani karena sebenarnya dia juga berpeluang diusung Demokrat mengingat hasil survei yang cukup baik," ujarnya, Jumat (6/10/2017). Berdasarkan survei terbaru IDM, popularitas La Nyalla mencapai 91,5 persen, bersaing ketat dengan Mensos Khofifah Indar Parawansa 90,2 persen, Walikota Surabaya Tri Rismaharini 89,1 persen, dan Wagub Jatim Saifullah Yusuf (Gus Ipul) 81,5 persen. Dari aspek akseptabilitas atau penerimaan, nama La Nyalla mendapat angka 79,6 persen, ditempel Khofifah 75,6 persen, Risma 69 persen, dan Gus Ipul 55,4 persen. Adapun untuk tingkat keterpilihan atau elektabilitas, La Nyalla sebesar 18,6 persen, ditempel ketat Risma 18,3 persen, Khofifah 17,9 persen, dan Gus Ipul 17,7 persen. "Dengan temuan survei itu sebenarnya La Nyalla punya potensi besar diusung Demokrat. Tapi, dia memilih strategi politik yang tepat dengan mundur dari pencalonan Demokrat. Sehingga profil politik dan citra tegasnya kian terbentuk untuk mendulang simpati publik yang lebih besar," jelasnya. Hal senada dikatakan Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) Arifin Nur Cahyon. Dia menilai langkah La Nyalla sudah tepat dalam memilih mundur dari pencalonan di Demokrat. Itu insting politik yang bagus. "Meski hasil survei La Nyalla cukup oke, termasuk di survei LKPI, dia memilih jalan memutar dan agak panjang untuk semakin meningkatkan citra tegasnya. Publik makin beranggapan bahwa La Nyalla adalah orang tegas, tidak kenal kompromi pada deal-deal dan manuver politik yang tidak pantas," tuturnya. Seperti diberitakan sebelumnya, La Nyalla menyatakan mundur dari penjaringan cagub Jatim di Partai Demokrat. "Ternyata harapan besar kita bersama untuk mewujudkan proses politik yang jujur, transparan, dan kredibel tidak sejalan dengan keputusan Partai Demokrat yang saya nilai masih jauh dari nilai-nilai komitmen berpolitik secara sehat," kata La Nyalla. La Nyalla mengatakan, bagi dirinya proses politik ini bukan soal menang-kalah atau kuat-lemah dalam konteks kekuasaan. Tapi seyogianya proses yang ditunjukkan para elite partai bisa menunjukkan cara berdemokrasi yang beradab. Publik saat ini membutuhkan keteladanan dari elite dan institusi politik. "Untuk itu, dengan kesadaran penuh berlandaskan akal sehat dan tanggung jawab serta komitmen saya untuk masyarakat Jawa Timur, saya mundur dari pendaftaran pencalonan Gubernur Jawa Timur dari Partai Demokrat. Ini soal komitmen dan kredibilitas dari sebuah proses politik yang seharusnya transparan, akuntabel, dan amanah," jelasnya. (bmw/abi)Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.