Portaltiga.com – Umat Muslim di Hamburg Jerman turut merayakan Iduladha pada Jumat (6/6/2025). Meskipun tidak ditetapkan sebagai hari libur nasional di Jerman, antusiasme warga Muslim di wilayah kerja Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hamburg sangat tinggi.
Ratusan jemaah memadati lokasi salat Iduladha yang diselenggarakan oleh KJRI Hamburg bekerja sama dengan seluruh kelompok warga Muslim di Hamburg.
Salat yang dilaksanakan di KJRI Hamburg ini dipimpin oleh Ustaz Maemun Fauzi, asal Cirebon, Jawa Barat. Selain dikenal sebagai pengajar agama yang menguasai bahasa Arab, Ustaz Maemun juga memiliki latar belakang di bidang otomatisasi dan robotika.
Sejak tiba di Jerman pada tahun 2004, beliau telah beberapa kali memimpin salat Iduladha di Hamburg maupun di kota-kota lain di Jerman.
Ustaz Maemun menyampaikan bahwa meskipun telah beberapa kali merayakan Iduladha di Jerman, suasana perayaan di Indonesia tetap terasa lebih hangat.
“Suasana Iduladha di Indonesia, perlu diakui, tetap lebih menyenangkan dan meriah,” ujarnya.
Hal ini tidak lepas dari posisi Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, yang menjadikan suasana hari besar Islam terasa lebih hidup. Meski demikian, beliau menyampaikan bahwa nuansa kekeluargaan tetap terasa saat warga Muslim berkumpul untuk melaksanakan salat Iduladha bersama.
Terlepas dari perbedaan daerah dan latar belakang, justru keberagaman itulah yang semakin menguatkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan antarsesama.
Salah satu perbedaan mencolok dalam pelaksanaan Hari Raya Iduladha di Jerman dan Indonesia terletak pada proses penyembelihan hewan kurban.
Di Jerman, penyembelihan tidak dapat dilakukan secara mandiri. Proses penyembelihan harus
dilakukan di fasilitas khusus yang telah memenuhi standar tertentu, sejalan dengan regulasi ketat yang mengatur perlindungan konsumen serta kesejahteraan hewan.
Baca Juga : Idul Adha 2025: Prabowo, Khofifah dan Emil Dardak Kurban Sapi Peranakan Ongole untuk Warga Jatim
Setelah disembelih, daging hewan kurban pun masih harus melalui tahapan pemeriksaan tambahan untuk memastikan kelayakan konsumsinya.
Demikian pula dalam hal distribusi daging kurban. Di Jerman, terdapat dua cara yang umum dilakukan masyarakat Muslim untuk memperoleh daging kurban. Pertama, dengan membeli hewan kurban sendiri lalu membawanya ke tempat penyembelihan
resmi.
Kedua, dengan membeli daging kurban yang sudah disembelih dari toko-toko daging, yang umumnya dimiliki oleh komunitas Turki. Namun dengan metode kedua, masyarakat tidak dapat melihat secara langsung bentuk hewan sebelum disembelih, dan harus datang sendiri ke toko untuk mengambil dagingnya.
Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri, terutama bagi umat Muslim yang tinggal di kota-kota kecil atau wilayah yang tidak memiliki komunitas Muslim yang cukup besar.
Baca Juga : Stok Hewan Kurban 2025 di Jatim Aman, Gubernur Khofifah Pastikan Bebas PMK dan Siap Sesuai Syariat
Mereka sering kali harus bepergian ke kota lain untuk memperoleh daging kurban atau berpartisipasi dalam proses penyembelihan. Selain itu, terdapat perbedaan dalam jenis hewan yang dikurbankan.
Di Jerman, hewan kurban umumnya berupa domba besar khas Eropa, sedangkan di Indonesia, kambing dan sapi lebih banyak dipilih oleh
masyarakat.
Selain pelaksanaan ibadah, KJRI Hamburg juga menyelenggarakan acara ramah tamah sebagai bentuk silaturahmi dan kebersamaan.
Konjen RI Hamburg, Renata Siagian mengucapkan Selamat Iduladha kepada masyarakat Indonesia.
"Mari, kita semua memanfaatkan momentum Iduladha sebagai sarana untuk meningkatkan silaturahmi, memperkuat persaudaraan dan kebersamaan serta meningkatkan kepedulian dan berbagi antaraarga Indonesia di Jerman, khususnya di Hamburg," ucapnya.
Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.