Portaltiga.com, SURABAYA - Suporter Persebaya Surabaya yang biasa disebut dengan Bonek kembali menagih janji Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia - PSSI terkait status Persebaya, sehingga tim kesayangannya tersebut dapat kembali berlaga di pentas sepak bola nasional.
Namun respon yang belum diberikan oleh pengurus PSSI yang baru tersebut, membuat suporter berang. bahkan dalam pesan elektronik yang viral di media sosial menyebutkan, Bonek akan melakukan aksi unjuk rasa dengan mendatangi Mapolda Jatim, yang selama ini menaungi Bhayangkara Football Club, club yang disinyalir embrio dari Persebaya.
Namun Kapolda Jatim - Irjen Pol Anton Stiadji membantah adanya keterlibatan Polda Jatim dengan permasalahan Persebaya. Ditegaskannya, Persebaya menjadi urusan PSSI, sementara Bhayangkara FC adalah milik Mabes Polri.
"Karena kita tidak ada kaitannya. karena Polda disini bukan kita pemilik dari pada Bhayangkara FC, Bhayangkara FC itu punyaknya Mabes Polri, Polda ini hanya selaku tempatnya ada disini," ungkapnya, Jumat (11/11/2016).
Bahkan Kapolda yakin, jika yang melakukan aksi dan cenderung mengarah kepada anarkisme adalah bukan Bonek Surabaya. "Bonek tidak tahu permasalahan, dan Bonek yang beraksi bukan Bonek orang Surabaya, jadi Bonek yang sempalan," jelasnya.
Sementara itu, dari kasus aksi semalam, setidaknya polisi telah mengamankan 75 orang oknum Bonek, lantaran diduga melakukan tindakan pengrusakan dan anarkisme. Kapolda bahkan menginstruksikan untuk tidak mengeluarkan para Bonek tersebut, hingga kasus tersebut usai diusut tuntas.
Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di
Google News.
URL : https://portaltiga.com/baca-1427-kapolda-jatim-tegaskan-instansinya-tak-ada-urusan-dengan-persebaya