Politika

Soal Sistem Proporsional Terbuka, Adi Sutarwijono: Yang Penting Itu Turun ke Masyarakat

Portaltiga.com - Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono menyikapi terkait adanya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang sistem pemilu 2024 yang tetap menggunakan sistem proporsional terbuka. Hal ini diungkapkan pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya dalam podcast yang dilakukan Jurnalis Dewan Kota Surabaya (Judes).

Dalam podcast yang tayang di YouTube Judes Indonesia, Selasa (20/6/2023) itu, Awi, sapaan akrab Adi Sutarwijono mengungkapkan siap untuk bertarung dalam Pileg 2024 mendatang. Menurutnya, mau menggunakan sistem proporsional tertutup atau terbuka, dalam meraih suara masyarakat, internal PDI Perjuangan akan selalu siap untuk turun menjadi problem solving permasalahan yang dihadapi masyarakat.

"Sebagai seorang bakal calon legislatif itu tugas pokok yang penting itu turun ke masyarakat, kemudian berada di tengah-tengah rakyat dan kemudian menyelesaikan berbagai problematika," jelasnya.

Menurutnya, masyarakat khususnya di Surabaya sudah sangat cerdas dalam memilih wakil rakyatnya. Masyarakat Surabaya dinilai tidak akan memberikan suaranya kepada bakal caleg yang tidak pernah turun membantu masyarakat.

Oleh sebab itu, rekam jejak menjadi hal wajib bagi seorang caleg di PDI Perjuangan. Jiwa pengabdian, kerakyatan, dan keterbukaan menjadi hal yang mutlak dilakukan tidak hanya saat masa kampanye.

Baca Juga : PDIP Anggap Hasil Risma - Gus Hans di Pilgub Jatim Menggemberikan

"Jadi anggota Dewan, caleg, partai politik itu sebetulnya adalah penyambung lidah rakyat,"tegasnya.

Awi juga menilai, memang sistem proporsional terbuka memiliki berbagai kelebihan dan kekurangan. Salah satu yang menjadi sorotan adalah bahwa dengan sistem ini, sifat individualitas dari bacaleg untuk menang dengan segala cara menjadi hal yang pasti akan terjadi.

Baca Juga : PDIP Menang di 21 Pilkada se-Jatim, Untari: Jalankan Amanah Besar Penuh Tanggung Jawab

Namun menurutnya, hal itu juga tidak akan menjadi penghalang yang berarti bagi partai berlambang banteng itu. Pasalnya, selama ini kekuatan PDI Perjuangan terletak pada semangat gotong royong.

"Penting kita mengembangkan mekanisme komunikasi yang sehat, mekanisme gotong royong dan sebagainya," pungkasnya.

Untuk diketahui, dalam pileg 2019 lalu, PDI Perjuangan Kota Surabaya mampu meraih 15 kursi dengan perolehan 418.872 suara. Dengan perolehan ini, PDI Perjuangan berada pada posisi pertama perolehan suara dan kursi terbanyak di DPRD Surabaya.

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait