Portaktiga.com - Persyarikatan Muhammadiyah menjadi organisasi Islam modern terbesar di dunia. Hal ini diungkap Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir. Lalu apa indikatornya?
Haedar Nashir menyebut beberapa ilmuwan sosial telah melakukan pendefinisian kategori baru. Sebagai hasilnya, organisasi Muhammadiyah disebut sebagai organisasi Islam modern terbesar di Indonesia, bahkan dunia.
"Boleh jadi dari aspek massa tidak sebesar yang lain, tapi dari aspek kemajuan, Muhammadiyah yang sering disebut sebagai organisasi Islam modern, reformis dan berkemajuan yang terbesar di Indonesia dan di dunia," kata Haedar dilansir muhammadiyah.or.id, Rabu (4/5/2023).
"Pada pandemi kemarin terbukti, bahwa apa yang disebut bigger tidak harus selalu jumlah, tapi juga kualitas. Maka para ahli mengoreksi teori-teorinya bahwa kesimpulannya, itu. Di dunia Islam memang tidak mengenal organisasi Islam seperti kita,” lanjut dia.
Atas distingsi ini, Haedar berharap setiap organ Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang dimiliki, termasuk RS Islam Jakarta (RSIJ) Sukapura terus berbenah mempertegas ciri sebagai organisasi modern, salah satunya lewat penguatan sistem.
Baca Juga : Kader Muhammadiyah dan NU Banyak Dukung Paslon 02
Sebagai rumah sakit yang bertumbuh dengan fungsi pelayanan komunitas, AUM pelayanan kesehatan Muhammadiyah menurut Haedar tumbuh dari dua pintu, yakni kelembagaan yang embrionya dimulai pada 1923, bahkan memikat dr. Soetomo, serta kesehatan masyarakat.
“Nah bagi RSIJ Sukapura, ini jadi kekuatan, bukan jadi beban dalam perkembangan organisasi modern, ada yang disebut identitas organisasi. Nah salah satu identitas organisasi itu ada sesuatu yang distingtif dari yang lain. Dan itu bisa jadi kekuatan,” ujarnya.
Baca Juga : Muhammadiyah Jatim Tolak Timnas Israel Ikut Piala Dunia U20 di Indonesia
Sebagai tasyakur bi ni’mah, usaha-usaha memperkuat identitas modern kata Haedar diperlukan bagi sebuah rumah sakit milik Persyarikatan yang telah berusia matang, 31 tahun.
“Maka di usia yang ke-31 itu, tasyakur bi ni’mah kita, mari kita syukuri untuk tasyaruf ani syukri (menyalurkan kesyukuran) dengan mengkapitalisasi apa yang sudah dimiliki sekaligus mengembangkan apa yang belum kita miliki dan kita azzamkan dan menjadi cita-cita kita,” kata dia.
“Juga membangun peradaban yang rahmatan lil alamin, maju membawa berkah, bukan maju membawa fitnah. Sebab banyak negara yang maju tapi membawa bencana, perang dan lain-lain,” pungkasnya.
Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.