Umum

Pemprov Jatim Didesak Realisasikan Wisata Religi Terpadu

Portaltiga.com - Pemerintah provinsi diminta untuk semakin memasifkan pengembangan wisata religi yang yang ada di Jatim khususnya di wilayah Surabaya dan Pantura Gresik, Lamongan dan Tuban.

Adanya makam relegi dan situs-situs religi di kawasan tersebut, seperti makam Sunan Ampel, Sunan Giri, Maulana Malik Ibrahim, Sunan Drajat dan Sunan Bonang, merupakan potensi wisata yang cujup menjanjikan bila dikelola dengan maksimal.

Menurut anggota Komisi B DPRD Jatim Ahmad Iwan Zunaih, potensi ini masih belum tergarap dengam maksimal. Konsep wisata relegi terpadu yang menjadi salah satu konsep Gubernur Khofifah belum diwujudkan dengan nyata.

"Iya ini memang belum maksimal. Konsep wisata religi terpadu yang menjadi program Bu Gubernur belum dilaksanakan secara maksimal. Ini yang patut kita sayangkan. Padahal ini potensi ekonomi dari sektor wisata yang menjanjikan," ujar Gus Iwan sapaan akrabnya, Senin (28/11/2022).

Menurut Gus Iwan, banyak situs-situs wisata religi di kawasan Pantura ini yang masih belum masksimal di eksplor sebagai situs wisata releligi. Padahal bila ini dimaksimalkan akan menjadi wisata religi yang cukup menjanjikan bagi Jatim.

"Seperti di makan Dunan Drajat, banyak situs-situs lain yang juga memiliki nilai sejarah namun belum tergarap dengan baik. Ini kan cukup disayangakan padahal memiliki nilai ekonomis kalau dimaksimalakan," jelasnya.

Baca Juga : Ketika Asa Petani Rumput Laut di Sumenep Masih Tersekat

"Padahal kalau dimaksimalkan akan memiliki hubungam antara situs wisata religi dengan wisata relegi lainnya. Dan ini akan memiliki bilai sejarah tinggi," lanjutnya.

Diakui oleh Gus Iwan persoalan ini belum maksimal dikarenakan terbentur anggaran. Untuk itu, pihaknya meminta agar ini menjadi perhatian Gubernur, agar mengalokasikan anggaran dalam memaksimalkan potensi wisata relegi, khususnya yang ada di wilayah Pantura.

Selama ini lanjut politisi Partai Nasdem, meski Dinas Pariwisata sudah melakukan beberapa kali studi, namun hanya sebatas sosialisasi tidak pada kegiatan konkrett guna mengangkat potensi wisata relegi tersebut.

Baca Juga : NPHD Resmi Diteken, Anggaran Pilkada 2024 di Jatim Rp845 Milliar

"Keterbatasan anggaran yang menjadi kendala. Kedepan harus ada anggaran yang dialokasikan sehingga benar benar maksimal dalam mengangkat situs yang ada menjadi wisata religi yang menjanjikan untuk peningkatan ekonomi," tegasnya.

Politisi yang juga keluarga besar Ponpes Sunan Drajat ini juga mengatakan. Dirinya yakin bila situs situs yang ada di kawasan pantura di maksimalkan menjadi wista religi terpadu, akan membawa dampak positf perkonomian.

"Selama ini dampak ekonmi besar hanya dirasakan di makan Sunan Ampel. Bila wisata religi terpadu di kawasan pantura di kerjakan maksimal, kedepan peningkatam ekonomi akan merata di semua wisata relegi yang ada di kawasan Surabaya dan pantura (Gresik, Lamongan dan Tuban)," pungkasnya. (ars/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait