Umum

Legislator Diwaduli Warga Soal Penutupan Jalan Raya Rungkut Menanggal

Baca Juga : DPRD Paripurnakan Empat Nama Calon Unsur Pimpinan Definitif Legislatif Surabaya

Portaltiga.com - Adanya penutupan jalan Raya Rungkut Menanggal, Kecamatan Rungkut, yang dilakukan Pemerintah Kota setempat sejak 5 Juni lalu dirasa merugikan warga setempat. Anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya Arif Fathoni mengatakan, dirinya diwaduli warga yang membuat petisi mengeluhkan adanya penutupan jalan tersebut. "Saya tadi didatangi perwakilan warga Rungkut Menanggal yang mengeluhkan Jalan Raya Rungkut Menanggal tidak kunjung dibuka," kata anggota Komisi A Bidang Hukum dan Pemerintahan DPRD Surabaya Arif Fahtoni di Surabaya, Jumat (17/07/2020). Menurut dia, Jalan Raya Rungkut Menanggal merupakan perbatasan Kota Surabaya dengan Kabupaten Sidoarjo selama ini cukup ramai. Bahkan, lanjut dia, di kawasan tersebut banyak berdiri usaha milik warga setempat. "Tapi semenjak jalan itu ditutup, perekonomian warga terhenti.  Makanya warga datang ke gedung DPRD Surabaya dengan membuat petisi itu," ujarnya. Adapun petisi tersebut berbunyi "Warga Kelurahan Rungkut Menanggal, Kecamatan Gunung Anyar, Kota Surabaya tidak setuju dengan penutupan Jalan Raya Menanggal dengan alasan terdampak kerugian nilai materi sejak 5 Juni 2020". Untuk itu, Ketua Fraksi Golkar DPRD Surabaya ini meminta agar Pemkot Surabaya memperhatikan aspirasi dari warga tersebut. Apalagi, lanjut dia, penutupan tersebut sudah berjalan satu bulan setengah. "Artinya sudah lama warga menanggung kerugian akibat ditutupkan jalan itu. Apalagi jalan-jalan lain sudah banyak yang dibuka," katanya. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya Irvan Wahyudrajad sebelumnya mengatakan penutupan jalan tersebut merupakan hasil koordinasi antara Polrestabes Surabaya dan Polresta Sidoarjo. "Sehingga kita sepakat dengan Sidoarjo membatasi pergerakan di sana. Jadi pintu masuknya ke Surabaya nanti semua melalui MERR Gunung Anyar," katanya. Irvan menjelaskan penutupan jalan ini dilakukan karena kawasan tersebut menjadi kasus tertinggi penyebaran COVID-19. Apalagi, lanjut dia, wilayah ini juga dikenal daerah padat penduduk. (tea/tea)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait