Vaksinasi Di Islamic Center Ricuh Dan Sebabkan Kerumunan

Baca Juga : Kapolres Situbondo Pantau Langsung Penyaluran Bansis dan Vaksinasi

Portaltiga.com - Vaksinasi dosis ke-2 bagi pelajar Surabaya berlangsung ricuh. Kegiatan yang dilaksanakan di Islamic Center Jalan Dukuh Kupang, Surabaya ini diprotes para orang tua. Para orang tua menganggap panitia penyelenggara tidak becus mengatur antrian. Kericuhan bermula, orang tua yang merasa telah mengantrekan anaknya sejak pagi hari selalu diserobot oleh orang tua lainnya yang dinilai baru mengantre. ketika sejumlah orang tua wali murid protes dengan pengaturan giliran antrian. Dimana mereka yang sudah antri lama, diserobot antrian yang baru. Selain aturan antrian yang tidak jelas, vaksinasi dosis kedua bagi pelajar yang diselenggarakan Pemkot Surabaya melalui Dinas Pendidikan, juga menimbulkan kerumunan yang dikawatirkan berpotensi menyebabkan penularan Covid-19. Jeani, salah satu wali murid menyebutkan, seharusnya panitia dapat melaksanakan vaksinasi sesuai jam undangan yang diterima oleh para pelajar peserta vaksinasi. "Panitia pelaksana vaksinasi tidak bisa mengatur dengan baik, sehingga vaksinasi amburadul. Apalagi terjadi kerumunan yang bisa menyebabkan penularan Covid-19," kata Jaeni, dengan nada geram, Kamis (12/08/2021) siang. "Tadi saya disini sejak jam 7 pagi, tapi sampai saat ini belum bisa masuk menerima vaksinasi bagi anak saya," tambahnya. Sedangkan Denis, wali murid yang lain mengungkapkan, bahwa kerumunan ini sangat berbahaya. "Coba lihat mas kerumunan itu, sangat bahaya terjadi penularan Covid-19," sebutnya. Sementara terkait membludaknya peserta vaksinasi di Islamic Center, Supomo. Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, menyebutkan, bahwa pihaknya memohon maaf atas kejadian tersebut. "Pemkot akan melakukan evaluasi setiap penyelenggaraan vaksinasi yang diadakan di surabaya. Termasuk vaksinasi pelajar yang dilaksanakan pada hari ini," cetusnya. Sementara itu vaksinasi dosis kedua bagi pelajar yang diselenggarakan di Islamic Center ini diikuti oleh 5.558 peserta. Khususnya pelajar SD sampai SMP, dengan rentan usia 12 sampai 17 tahun. (tea/tea)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait
Berita Terpopuler
Berita Terbaru