Umaha Bershalawat 2019 Tandai Pelepasan Mahasiswa KKN

Baca Juga : Sehari, Umaha Presentasikan 500 Karya Ilmiah Mahasiswa

Portaltiga.com - Universitas Maarif Hasyim Latif (Umaha) Sidoarjo melepas keberangkatan mahasiswanya melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2019 dengan menggelar Shalawat Nabi bertemakan Umaha Bershalawat 2019. Kegiatan tersebut berlangsung, Jumat (26/7/2019) pukul 19.30 WIB. Di hari yang sama, sejumlah rangkaian kegiatan juga digelar diantaranya, Festifal Layang-layang Hias pukul 15.00 WIB dan Festival Lampion Sungai Berkilau pukul 18.30 WIB. Sengaja Umaha Bershalawat dipilih sebagai puncak acara, dengar harapan agar pelaksanaan KKN dan awal tahun ajaran baru 2019 senantiasa diberikan keberkahan dan kelancaran, kata Dr. Ahmad Fathoni M.Pd , Rektor Umaha Sidoarjo, Jumat (26/7/2019). Fathoni KKN Umaha 2019 menerangkan, KKN yang dilakukan mahasiswanya bertemakan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) mengambil lokasi di empat desa di Kabupaten Sidoarjo, yaitu dua desa di Kecamatan Balongbendo (Desa Jeruklegi dan Penambangan) dan dua Desa di Kecamatan Krian (Jatikalang dan Sidorejo). KKN berlangsung selama satu bulan mulai dari tanggal 1 sampai 31 Agustus 2019. Tema Pembangunan Berkelanjutan dipilih lantaran Umaha ingin ikut berpartisipasi dalam mewujudkan tujuan SDGs, antara lain: Menjamin pendidikan yang berkualitas, Mencapai kesetaraan gender, Menjamin ketersediaan air bersih dan sanitasi, Menjamin akses terhadap sumber energi yang bersih dan terjangkau, Mendukung perkembangan ekonomi yang inklusif dan membuka lapangan pekerjaan, Mengurangi kesenjangan, Keberlanjutan kota dan komunitas, Pola konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, Bertindak terhadap perubahan iklim, dan Melestarikan kehidupan bawah laut dan melindungi kehidupan di darat. SDGs bukan hanya tanggung jawab pemerintah dan pemangku kepentingan, namun kalangan akademisi dan kampus juga memiliki peran yang sama dalam aspek edukasi masyarakat, katanya. Dikatakannya, program unggulan dalam kegiatan KKN ini diantaranya pelestarian seni dan permainan tradisional melalui dolanan anak, kemudian pendampingan dana penyediaan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) dana pemberdayaan masyarakat. Selain itu, mahasiswa juga akan melakukan PRA (Participatory Rural Appraisal) atau pendekatan dalam proses pemberdayaan dan peningkatan partisipasi masyarakat, yang tekanannya pada keterlibatan masyarakat dalam keseluruhan kegiatan pembangunan di empat desa tersebut. Hasil PRA akan diserahkan kepada pihak desa untuk dijadikan sebagai salah satu acuan dalam pembangunan di desa. (Humas Umaha/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait
Berita Terpopuler
Berita Terbaru