Target 10 MW, PJB Seriusi Kembangkan Energi Listik Dari Rumput Laut

Portaltiga.com-PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) saat ini tengah mengembangkan energi terbarukan dengan melakukan riset rumput laut sebagai bahan dasar listrik kedepannya. Indonesia yang merupakan produsen rumput laut terbesar di dunia diyakini dapat memberdayakan rumput laut sebagai bahan baku energi listrik terbarukan. Direktur Utama PT PJB, Iwan Agung Firstantara, mengatakan, saat ini kami sedang melakukan riset terhadap rumput laut yang akan dikembangkan sebagai bahan baku energi listrik. Dalam riset tersebut ternyata spesies yang ada di dalam rumput laut memiliki sifat metan yang tinggi yang dapat menghasilkan energi listrik. Ya kami sedang mengembangkan rumput laut agar bisa dijadikan energi lisrik terbarukan. Dari rumput laut ini kami menargertkan bisa menghasilkan listrik sebesar 10 Mega Watt (MW).ujarnya, kepada wartawan, di kantor pusat PJB, Ketintang Baru-Surabaya, Rabu (10/08/16). Ia menjelaskan, untuk melakukan riset terhadap rumput laut dibutuhkan waktu sekitar delapan bulan, jika berhasil rumput laut bisa dijadikan energi listrik maka kita sepakatai dalam kurun waktu tiga tahun akan dibangun pembangkit listrik berbahan baku rumput laut di Sulawesi Utara, dengan kapasitas 10 MW. Untuk saat ini, tambah Iwan, lisrik yang dihasilkan dari rumput laut masih belum ada, tapi energi terbarukan yang sudah dioperasikan oleh PJB diantaranya, di Cirata Jawa Barat, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Angin dengan kapasitas 1000 MW, di Brantas 300 MW, dan di Asahan 200 MW. Jadi sekitar 1500 MW PLTA energi terbarukan, dan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya atau PLTS yang juga di Cirata kapasitasnya baru 1 MW.katanya. Lebih lanjut, Iwan mengatakan, proses pengolahan rumput laut menjadi dasar energi listrik adalah kerja sama dengan petani rumput laut lokal. Rumput lautnya diolah dengan teknologi menjadi gas, kemudian gasnya diolah menjadi pembangkit listrik PJB.ungkapnya. (Trish)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait
Berita Terpopuler
Berita Terbaru