Tahun 2017, Produksi Kakao Dan Coklat Di Jatim Ditambah

  Surabaya: Pemprov Jatim di tahun 2017 menargetkan peningkatan produksi Kakao dan Coklat. Peningkatan ini didongkrak dengan adanya kerjasama dengan Maumere, NTT. Rencananya petani akan membeli Kakao dari NTT untuk diproduksi di Jawa Timur sebagai upaya memenuhi kebutuhan ekspor Cokelat yang masih cukup tinggi. Ir. Moch. Samsul Arifien, Kepala Dinas Perkebunan Jawa Timur mengatakan akan menjalin kerjasama yang sama-sama menguntungkan. "Di NTT ada potensi kakao dari kebun rakyat. Terutama di Maumere, kemudian Flores Timur dan Sumba", jelas Samsul yang belum lama ini sudah melihat langsung potensi Kakao tiga daerah di NTT itu. Kakao dari kebun rakyat di sana masih dikelola dengan cara tradisional dan mengikuti rantai perdagangan terlalu panjang dalam bentuk kakao mentah. Jawa Timur rencananya akan membeli untuk diproduksi di Blitar yang kemudian di ekspor dalam bentuk aneka produk cokelat. "Harga Kakao di NTT itu masih sekitar Rp 20 ribu/kg, sedangkan kakao di Jawa Timur berkisar Rp. 28 ribu sampai Rp. 32 ribu per kilo", terang Samsul, Rabu (13/12). Selain itu, petani di NTT juga menyambut baik rencana ini. Karena mereka tidak lagi menjual Kakao melalui jalur laut yang panjang. Selama ini, sebelum masuk Pelabuhan di Jawa Timur, Kakao NTT dari Kab. Maumere yang mestinya lebih dekat ke Surabaya, harus dibawa kapal ke Kupang lalu Makassar dulu baru kemudian ke Tanjung Perak Surabaya. "Nanti Kakao dari NTT itu langsung dibawa ke Tanjung Perak, karena petani kita yang beli", jelas Samsul. (Yudhie/adv)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait
Berita Terpopuler
Berita Terbaru